Tidak peduli dengan kekasihnya, Oci langsung memasuki kamar rumah sakit dan mulai berkonsultasi dengan dokter guna mendonorkan darahnya untuk Zidan. Yang lainpun juga ingin masuk, akan tetapi tidak diperbolehkan oleh suster.
"SIAL!" ucap Daffa sambil menampar tembok.
"Tega kamu Ci ... lo lebih milih cowok sekarat dan pernah nyakitin kamu. Dari pada sama aku yang tulus cinta sama kamu," lanjutnya begitu dramatis.
"GITU DOANG MEWEK, BA*CI!" Umpat Barra tidak mau temannya terus-menerus meratapi nasib buruk yang menimpa dirinya.
"Lo jomblo, lo diem!" Titah Daffa membuat Barra mematung. Baru kali ini cowok dengan nama belakang Al-Wafiq itu bersikap egois pada teman-temannya.
"Gue tau, lo ngelakuin percobaan bunuh diri karena lo depresi gara-gara Rara sama gue ninggalin lo. Dan ... jangan biarin masa lalu lo yang suram, juga bikin masa depan lo suram. Bahkan nggak ada masa depan karena lo mau mengakhiri hidup," ucap Oci.
"Ci ... Gue masih mau hidup kok, gue bakalan berubah. Gue nggak akan ngerebut lo dari Daffa," lirih Zidan bersungguh-sungguh dengan badan yang masih terbaring lemah.
"Kalaupun gue emang udah nggak tertolong, setidaknya di sisa hidup gue ... gue masih bisa denger nasehat lo. Meski kadang nasehatnya nggak gue turutin," lanjutnya.
"Bukan kadang, tapi selalu!" Ucap Oci dibalas cubitan kecil di pipi oleh Zidan.
"Aw! Belum juga sembuh tangannya udah maen aja," omel Oci membuat keduanya tertawa.
"Tuh, kalian dengerkan? 'AW! TANGAN MAEN' Huwa ... mereka ngapain? Dahlah, keknya cinta Oci masih ada di Zidan. Hiks ... berarti selama ini gue dijadiin apa?" Ucap Daffa berada di luar merasa dihianati.
Gata mengusap-ngusap bahu Daffa guna memberi semangat.
"Fa, lo jangan main nyimpulin aja. Gue yakin kok Oci nggak bakalan ninggalin lo," ucap Gata.
"Lo mau nungguin Oci di sini?" Tanya Barra.
"Gue mau pulang aja. Sakit hati gue denger suara Oci sama Zidan mesra-mesraan," jawab Daffa enteng.
Ganasta langsung pulang, tidak mau satu anggota mereka merasa galau.
"Kamu siapa? Kok akrab banget sama Zidan?" Tanya Mama Liza baru terbangun dari tidurnya.
"Saya Oci, temen Zidan. Kebetulan golongan darah saya cocok sama Zidan," jawab Oci santun.
"Adek udah siap? Sebentar lagi pendonoran darahnya akan dimulai," ucap Dokter diberi anggukan oleh Oci.
Zidan menatap Oci dengan lekat dan tersenyum berusaha menguatkan dirinya.
Minta hati dikasih ya darah. Nggak apa-apa Dan, lo sukurin aja.
******
Melihat temannya yang sedang frustasi, galau, delema, entah apalah kata yang cocok menggambarkan kondisi Daffa saat ini. Akan tetapi hal itulah yang membuat Gata teringat satu lagu.
"KU PERTAHANKAN," Gata mulai menyanyikan lagu yang dulu populer dikalangan anak SD dan SMP.
"WALAU MENJADI BEBAN KU KORBANKAN!" Sambung Kenzo. Kini, Ganasta sudah berasa menjadi band yang terkenal seantero kampus Cahaya Dunia.
"KARNA MASIH SAYANG," timpal Rangga dengan suara yang terbilang pas-pasan.
Eyak sayang
"KU MOHON PADA MU, JANGAN CEPAT MENGHILANG!" Aldi pun ikut bernyanyi membuat cewek-cewek bersorak soray.
"MAAFKANLAH MUNGKIN SEMUA SALAHKU," sambung Daffa dengan penuh penghayatan sambil membayangkan hubungannya dengan Oci.
"JANGAN KAU TINGGALKAN KU," lanjutnya menjadi penutup lagu tersebut.
"Aaaa .... Pak cepak-cepak jedder! GANASTA NGADAIN KONSER, mana ganteng bangat lagi!" Puji salah seorang cewek yang takjub melihat geng yang beranggotakan 7 orang itu.
"Makasih udah muji cowok-cowok gue," ucap cewek lain dengan sangat percaya diri.
"Ke kantin yuk, laper. Nggak suka gue di sini banyak cewek-cewek," ucap Gilang merasa terganggu.
"Yaudah yuk! Fa, lo nggak ikut?" Tanya Aldi.
"Nggak. Gue nggak nafsu makan," tolak Daffa.
"Terus nafsunya apa? Cewek-cewek? LAH, ITU GUE JUGA NAFSU BREY!" Ucap Barra.
"Oke-oke, skuy kita ke kantin!" Ajak Daffa sumringah.
"Bu Sari! Pesen 7 nasi goreng, plus jus buah naga!" Ucap Gilang.
Ganasta mulai memakan makanan yang telah disediakan.
"Kebanyakan ngisi perut lo Lang, sampe lupa ngisi hati!" Ucap Rangga.
"Gue jomblo bukan karena nggak laku ye, tapi guetuh cuma nggak mau buang-buang waktu buat cewek yang nggak bener-bener cinta sama gue!" Ucap Gilang sok paham percintaan.
"Ck, ck, ck, Al-Bucin keluaran terbaru!" Decak Barra.
Jan lup vote n komen
KAMU SEDANG MEMBACA
GATARARA
Teen FictionStart Publise GATARARA->1 Maret 2021 Republise 1 Februari 2023 FOLLOW TERLEBIH DAHULU [SEBELUM MEMBACA] WARNING: NO PLAGIAT! Rara Putri Pramuda (Anak Baru Gede) suka, kagum, bahkan cinta terhadap temen kakaknya. Namun, cintanya terhalang oleh per...