GR - 31. Sesama mantan

2.3K 345 13
                                    

"Ibram sama Ilham kemana sih? Lama banget," gumam Zidan.

Bukannya Ibram dan Ilham yang datang tapi malah—

"Ngapain lo kesini? Sendirian lagi. Baper ya, pas gue nyisir rambut lo?" Tanya Zidan dengan senyum manis.

"Dih, kege-eran lo!" Ucap Riska setelah itu duduk di samping Zidan.

"Tuh! Tuh! Pake deket-deket lagi," ucap Zidan heboh.

Bukannya menjauh, Riska justru semakin mendekati Zidan dan—

Zidan mengubah posisi duduknya menjadi berdiri, "FUCKGRIL YA LO?!" Tanya Zidan membuat Riska terlonjak kaget. Entah apa yang sedang dipikirkan cowok itu.

"Apaan sih? Gue cuma mau nanya, lo beneran masih cinta sama Rara?" Tanya Riska.

"Emang apa urusannya sama lo?" Tanya balik Zidan sambil kembali duduk.

"Gue mantannya Gata," bisik Riska.

"M-mantannya Gata yang pacarnya Rara?" Tanya Zidan tak percaya.

"Iya," jawab Riska.

"Terus?" Tanya Zidan sambil menaikan satu alisnya.

"Jadi, gue pernah kok ngerasain yang apa lo rasain. Bahkan, gue dulu mantannya Rangga. Tapi ternyata Rangga masih cinta sama gue, dan dia ngajak balikan. Terus gue terima," jelas Riska.

"Tapi, Rangga ngajak lo balikan, terus lo terima. Seharusnya pas gue ngajak Rara balikan, dia juga terima!" Ucap Zidan mulai kesal.

"Kalau dia terima, entar dia punya pacar dua. Heh, keenakan tuh bocah!" Ucap Riska.

"R-Riska. Lo? Lo berduaan sama Zidan?" Whats? Parah! Lo udah pernah sama Rangga KAKAK Rara, Gata PACAR Rara, sekarang Zidan MANTAN Rara. Busetdah! Bersumber dari Rara semua," ucap Santi heboh. Maklum, temannya yang satu ini memang heboh. Kalo ngomong suka nggak kekontrol.

"Ini lagi, dateng-dateng main tuduh-tuduh aja. Gue cuma motivasi Zidan! Biar dia bisa move on dari Rara," elak Riska. "Gue aja bisa move on dari Gata, seharusnya dia juga bisa!"

"Yaudah. Ke kantin yuk! Yang lain udah nungguin," ajak Santi.

Riska bangkit dari tempat duduknya dan ke kantin bersama Santi.

"Woi!" Seru Ibram. Zidan menoleh ke arah sumber suara.

"Ck, lama banget lo pada!" Ucap Zidan.

"Gimana nggak lama? Lo nggak bilang kalo lo ada di sini," ucap Ibram.

"Iya juga sih," ucap Zidan cengengesan.

"Ke kantin yuk! Mumpung masih jam istirahat," ajak Ilham.

"Tempat lain aja!" Titah Zidan.

Males banget gue ke kantin, baru aja tadi Riska ke kantin. Entar gue jadi bahan ghibah

"PLEASE ZIDAN KU TERCAYANG...," rengek Ilham dengan suara sok imut dengan wajah memelas yang membuat Zidan sedikit merasa geli.

"Yaudah, ayok!" Ajak Zidan.

"Abang Zidan memang terbaek," ucap Ilham sambil mengacungkan jempol. Author kasih tau ye, cowok yang bernama Ilham ini memang lebih muda dari Zidan dan Ibram.

Tanpa disadari Zidan  diam-diam menatap  Oci sambil tersenyum. 

Jujur ... entah kenapa kalo gue liat Oci, seperti ada rasa yang gue sendiri tidak tau apa rasa itu.

Akhir-akhir ini, Zidan sering banget natap Oci. Makan aja sambil natap Oci. Aneh, batin Rara.

"BU! NASI GORENG 1 PIRING!" teriak santi menyadarkan Zidan dan Rara dari lamunan.

GATARARA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang