62 - camping

1.4K 45 25
                                    

Tangan aku gatel kalau gak up :)

Tangan kalian gatel gak kalau gak vote?

Kalian suka pelajaran bahasa arab gak?

***

Brum... Brum... Brum..

Suara bising motor terdengar di sekitaran area balap. Yang mengikuti balap sudah duduk di atas motor nya masing masing.

"Harus fokus inget," ucap Bhavin.

Avneet menoleh dan mengacungkan jempol nya.

Sementara itu Arthur tetap melihat ke arah Avneet.

"Lo yakin sama taruhan nya?" tanya Raven.

Arthur melirik. "Emang ada yang salah?"

"Kok lo tiba tiba aja mau jadiin Avneet sebagai pacar elo?" kata Fabian.

"Jangan bilang lo sebenarnya udah mulai suka sama dia," tuding Raven menyudutkan Arthur.

"Entah lah," Arthur mengacuhkan kedua bahunya. "Paling cuma buat main main aja,"

"Gila!" umpat Raven dan Fabian secara bersamaan.

Arthur menurunkan kaca hitam helm nya.

"Udah siap?"

"Satu,"

"Dua,"

"Tiga,"

Motor yang berjumlah empat itu mulai melajukan kecepatan nya.

Avneet berada di posisi ketiga dengan cepat gadis itu menambahkan laju motor nya sehingga saat ini sudah berada diposisi pertama.

"Gue liat Avneet, hari ini kurang fokus." ucap Manjul.

Bhavin menoleh ke arah teman sepantaran nya itu. "Ya gue juga bisa lihat,"

"Kalau kaya gini bisa bisa kalah dia," ucap Manjul.

Avneet menoleh ke samping saat ada sebuah motor ninja berwarna hitam itu adalah motor Arthur. Arthur mengacungkan jempol nya ke bawah mengejek Avneet, lalu langsung melesat meninggalkan Avneet.

Avneet tersenyum miring di balik helm nya, dia kembali menambahkan laju kecepatan motornya. Dia kembali berhasil menyalip motor Arthur garis finish sudah di depan matanya.

Motor Avneet berhasil melesat melewati garis finish sehingga dia yang menjadi pemenang nya seperti biasanya. Tapi tiba tiba motor nya menjadi oleng saat kaki Arthur dengan sengaja mendorong motor nya dengan sangat keras.

Avneet tak dapat mengseimbangkan motornya membuat ia terjatuh.

"Argh!" teriak Avneet. Kaki kanan nya tertindih motor.

"Avneet jatuh," ucap Manjul panik saat melihat para pembalap dari layar televisi di sana.

"Samperin," Bhavin langsung berlari memasuki area balap di ikuti oleh Manjul di belakang nya.

Ketos Siddharth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang