21 - ratu bully

1.8K 60 4
                                        

Baca cerita ini sambil ngapain?

***

"Niatnya begitu sampai kelas mau langsung tiduran eh malah dapet hukuman," kata Reem. Gadis itu terus saja mengoceh sedari keluar dari ruangan BK.

"Elah udah bisa juga di hukum kaya baru pertama kali aja lo," Avneet memutar bola matanya.

"Ya, ya sih tapi--argh taulah," putus Reem.

"Udah deh diam, lo mah ngoceh terus dari tadi enggak bakal tuh bikin Pak Gibran narik hukuman nya buat kita jadi terima aja," kata Arishfa.

"Tuh dengerin," kata Avneet.

"Iya iya," kata Reem.

"Ngomong ngomong tadi gue pengen ngakak waktu lo sebutin judul film nya" Avneet menatap Arishfa dengan terpekik geli.

"Ya syukur syukur kalau Pak Gibran gak tau kalau itu film apa," kata Arishfa terkekeh.

"Lo sebutin film yang 18+ anjir," Avneet akhirnya tertawa dia tak bisa menahan nya lagi.

"Entar malah di tonton lagi sama Pak Gibran mampus," kata Reem.

"Semoga aja enggak," kata Arishfa.

ARA sudah ada di lapangan yang sering digunakan untuk bermain basket atau voli dan untuk olahraga futsal sudah ada lapangan nya sendiri.

"Beneran nih kita lari?" tanya Reem memastikan.

"Mau gimana lagi," kata Avneet. Ia menaruh tas gendong nya di kursi panjang yang ada di sana.

"Udah buruan lari sebelum semakin panas nih," kata Arishfa.

Avneet pertama tama mengikat rambut nya terlebih dahulu agar tidak ribet saat nanti dia berlari ketika rambutnya terbang terbang disaat terkena angin. Setelah selesai mengikat rambutnya dia pun mulai berlari mengikuti Reem dan Arishfa yang sudah lebih dulu.

"Suami lo jahat banget sih bukanya bantuin kita buat masuk kelas eh malah di kasih hukuman," ucap Reem di sela sela berlari nya.

"Tau emang tuh suami gak ada akhlak," kata Avneet.

"Gak ada akhlak gitu gitu juga suami lo dosa baru tau rasa," kata Arishfa menimpal.

Setelah beberapa menit

"Ah akhirnya," kata Avneet dengan nafas nya yang ngos ngosan.

"Minum weh," minta Reem sembari menduduki diri nya di bangku panjang itu dan meluruskan kedua kakinya.

"Kaga bawa minum gue," kata Arishfa yang masih mengatur nafas nya juga.

"Kantin kuy," kata Avneet.

"Belum jam istirahat bege," kata Reem.

"Ya terus lo mau ke kelas gituh?" kata Avneet. "Ngapain? Kita udah ketinggalan jam pertama,"

"Tau mending ngasoy di kantin aja," kata Arishfa.

"Yaudah yuk gaskeun," kata Reem dengan semangat.

Avneet mengambil tas nya dan di gendong di bahu sebelah kiri nya.

ARA berjalan dengan santai menuju kantin sekolah.

"Lo gak masuk ke kelas Sidd gak bakalan marah," tanya Reem melirik Avneet.

"Gak lah santai aja," jawab Avneet.

Ketos Siddharth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang