86 - apa harus mengalah?

1.4K 55 12
                                    

Fabian Antoine Yann

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fabian Antoine Yann

***

"Pake baju yang bener," ucap Sidd saat melihat Avneet sedang berada didepan lemari pakaian.

"Lo maunya gue pake baju apa? Gamis?" kata Avneet.

"Daster,"

Avneet membalikkan badan nya melihat Sidd. "Daster? Gue kaga punya daster." ucap nya.

"Perut lo kan setiap hari nya akan semakin besar jadi lebih baik pakai daster aja. Daster akan muat ditubuh lo"

"Kalau gue pake daster masih keliataan cantik gak?" tanya Avneet.

"Lo telanjang juga cantik," Avneet mencubit pinggang Sidd.

"Akh!! Sakit bego!"

"Mulut nya mau gue tampol?!"

"Dari pada ditampol mending dibasahin pake bibir lo," Sidd terkekeh saat melihat wajah malu istrinya. "Ayo turun kebawah,"

Sidd menarik pinggang Avneet sehingga membuat tubuhnya semakin dekat.

"Makasih buat yang tadi," Sidd menggoda.

"Udah gak usah ledekin gue mulu," ketus Avneet. Ia memilih untuk jalan duluan turun kebawah. Sidd terkekeh lalu mulai menyusul istrinya.

"Malem Ma Pa," ucap Avneet ketika sudah sampai di tangga terakhir.

"Malem," balas Ldya dan Rio bersamaan.

"Ma Pa," Sidd mencium punggung tangan Rio dan Ldya.

"Mama gak tau kalau kamu bakal kesini," ucap Ldya tersenyum.

"Iya Ma, soalnya Avneet ngechat suruh aku kesini. Katanya kangen." ucap Sidd melirik kearah Avneet yang sedang melototinya garang.

"Bukan karena gue yang kasih tau," celetuk Abhi.

Avneet menatap Abhi tajam. Oh jadi itulah kenapa Sidd tiba tiba bisa datang kerumah orang tua nya karena abang nya.

"Dasar mulut lemes!" batin Avneet menggebu.

"Sudah sudah lebih baik sekarang kita makan," lerai Ldya.

"Lo keramas dek?" pertanyaan dari Abhi membuat Avneet yang sedang mau mengambil nasi terhenti.

Avneet menelan saliva nya dengan susah payah. Sial! Abang nya ini pakai kepo segala lagi.

Ketos Siddharth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang