46 - kenapa sakit

1.2K 45 2
                                    

Jangan lupa komen di setiap paragraf!!!

***

Kedatangan ARA ke kantin bersama dengan Riyaz--yang notaben nya adalah murid baru di sekolah ini mengundang berbagai tatapan ke arah mereka. Ada yang menatap kagum ke arah Riyaz, ada yang menatap tak suka karena ARA sudah bisa dekat dengan Riyaz di hari pertama laki laki itu bersekolah, dan juga ada tatapan iri karena ingin berada di dekat Riyaz juga.

"Eh itu adek lo dateng sama siapa," Lucky yang melihat nya pun bertanya.

"Mana?" tanya Abhi.

"Tuh disana," Lucky menujuk yang otomatis juga membuat Sidd menatap ke arah Avneet.

Siapa cowok itu?! - batin Sidd bertanya tanya.

"Cowok itu siapa yah kira kira?" tanya Lucky.

"Anak baru mungkin," kata Abhi.

"Tau dari mana lo kalau dia anak baru," Lucky menatap Abhi.

Pletak

Abhi menjitak kepala Lucky dengan sangat keras. "Ya coba lo perhatiin dong, itu cowok baru pertama kali gue liat di sekolah ini. Jadi kalau bukan anak baru namanya apa?"

"Oh iyah yah," Lucky mangguk mangguk.

"Lo gak cemburu?" Lucky bertanya sembari menatap Sidd.

Sidd menajamkan mata nya ke arah Lucky, bisa bisa nya laki laki itu bertanya seperti itu disaat di antara mereka ada Anushka. Ya Anushka ikut ke kantin bersama dengan SAL katanya sih masih belum mendapatkan teman juga.

"Kenapa Sidd harus cemburu?" tanya Anushka mengerutkan dahi nya.

"Kan mereka cuma temenan,"

Lucky meringis dia lupa kalau tidak ada yang tau soal status hubungan sebenarnya antara Sidd dan Avneet selain teman teman terdekat nya.

"Kata siapa mereka cuma temenan," kata Abhi.

Anushka langsung menatap ke arah Abhi dengan bingung.

"Mereka itu sebenarnya su--" Lucky dengan cepat membekap mulut Abhi menggunakan tangan nya. Jangan sampai Abhi keceplosan pada gadis itu.

"Hmm," Abhi berontak berusaha untuk melepaskan tangan Lucky.

Sedangkan Sidd sudah menatap tajam ke arah Abhi dia mengode seakan jangan memberitahu pada Anushka tentang status yang sebenarnya pada gadis itu.

"Jangan comel anjir," Lucky berbisik sangat pelan.

Abhi menoleh ke arah Lucky dan mengangguk kecil. Lalu Lucky melepaskan tangan nya dari mulut Abhi.

"Lo habis makan apa sih," sengit Abhi.

"Bakso, emang kenapa?" tanya Lucky.

"Tangan lo bau anjir! Lo kalau habis pup cebok dulu dong!" kata Abhi.

Lucky mencium tangan nya. "Enak aja wangi gini di bilang bau," kata nya tak terima. "Lagian siapa juga yang habis pup hah?!"

Ketos Siddharth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang