Ketos Siddharth

4 - hukuman

Kasih aku semangat dong :))

***

Kaki Avneet melangkah perlahan ke depan di masa anak anak osis berdiri disana. Mata Abhi langsung menatap ke arah adik nya diri nya sudah menduga kalau gadis itu pasti akan datang terlambat.

Siapa suruh gak bangun bangun

Abhi tertawa puasa rasanya sangat tidak sabar untuk ikut andil dalam memberikan hukuman untuk adik nya itu. Kan kapan lagi?

Avneet menatap Abhi tajam seakan mengatakan. "Awas lo!" namun yang ditatap malah biasa saja.

"Kenapa?" singkat Avneet.

Avneet sudah berdiri tepat di depan Sidd dan anak anak osis lain nya.

Sidd melihat Avneet dari atas sampai bawah. "Topi lo mana?!"

Mampus gue lupa

"Kenapa diem? Gue tanya topi lo mana?!" tanya Sidd dengan datar.

"A--anu--"

"Anu apaan?!"

"Ada di dalam tas." jawab Avneet.

"Mana? Coba keluarin." kata Sidd dengan menaruh kedua tangan di dalam saku almamater nya.

Mati gue emakk tolong

"Buruan!" sentak Sidd.

"Gak bawa." kata Avneet.

"Apa lo bilang?"

"Lo budeg?" Avneet mendongkak menatap Sidd. "Gue bilang gak bawa GAK BAWA!!" tekan nya pada dua kata terakhir.

"Sopan dikit sama kakak kelas." kata Sidd.

"Kenapa lo terlambat?" tanya Sidd setelahnya.

"Telat bangun." jawab Avneet.

"Kenapa bisa?"

"Ya suka suka gue lah." kata Avneet tak bisa santai.

"Kasih hukuman apa?" Sidd menatap teman teman osis nya.

"Kaya biasa aja." jawab Ashnoor.

"Iyak kaya biasa aja." saut Abhi.

"Sehabis lo selesai mos bersihin lapangan ini. Ingat sampai bersih dan jangan minta bantuan siapa pun ngerti!?" kata Sidd.

Hari yang apes

"Ngerti gak?!"

"Iya ngerti." kata Avneet. "Biasa aja dong gak usah ngegas."

"Balik ke tempat." Sidd membuang wajah nya ke arah lain.

Avneet menarik nafas dalam dalam menahan kesal di hati nya. Lalu ia mulai kembali ke posisi nya semula dibelakang.

"Sabar." kata Reem.

"Lo berdua sih kenapa gak samper gue tadi. Kan bisa berangkat bareng biar gue gak telat." kata Avneet menatap kesal ke arah kedua sahabat nya itu.