13 - ke butik

1.5K 50 6
                                        

Bucin nya Sidd mana nih?


***

Keheningan terjadi di dalam mobil Sidd memang yang fokus menyetir dan Avneet hanya menatap luar kaca tidak mau melirik Sidd sama sekali.

"Kenapa lo mau nerima perjodohan itu?" tanya Sidd membuka obrolan.

Sidd sangat penasaran apa yang membuat Avneet menerima perjodohan itu padahal cewek itu tau kalau mereka berdua baru saja bertemu dan kenal.

Avneet yang lumayan tertarik dengan pertanyaan Sidd pun menoleh ke arah cowok itu.

"Gak tau." jawab Avneet.

"Kok gak tau?" alis Sidd berkerut.

"Ya gue emang gak tau kenapa gue juga mau nerima perjodohan itu." kata Avneet.

"Tapi mungkin gue cuma mau orang tua gue bahagia." tambah nya.

"Kalau lo sendiri?" tanya Avneet balik.

"Entahlah gue bingung." kata Sidd.

"Gak jelas lo." kata Avneet.

"Seandainya aja gue punya jawaban untuk menolak nya pasti udah lakuin dari kemarin." kata Sidd.

"Gue enggak mau yak pernikahan kita ada yang tau selain temen temen terdekat kita." kata Avneet.

"Lo pikir gue juga mau apa?" kata Sidd.

"Gue cuma ngasih tau Lucky doang."

"Gue juga cuma ngasih tau Reem sama Arishfa doang."

"Ntar kalau kita udah nikah beneran kalau lagi disekolah bersikap seolah olah kita gak saling kenal." kata Avneet kembali.

"Hm."

"Eh stop! Stop disini aja, turunin gue disini aja, gue enggak mau satu sekolah liat kita berangkat bareng." kata Avneet.

"Oke." singkat Sidd.

Sidd memberhentikan mobil nya di pertiga dekat sekolah. Jarak sekolah tinggal beberapa meter lagi.

"Thanks." Avneet langsung keluar dari mobil.

Sidd kembali menjalankan mobil nya menuju sekolah.

"Nasib deh gue harus jalan." gumam Avneet.

Avneet pun jalan untuk sampai disekolah sembari mendengarkan lagu menggunakan eatphone ditelinga nya.

***

Sidd baru saja keluar dari mobil nya ia ingin berjalan ke kelas nya. Namun matanya melihat motor yang baru saja sampai dan Sidd mengenal motor itu.

"Hei bro." kata Lucky setelah membuka helm nya. Ya itu adalah motor dia yang juga baru saja sampai sekolah sama seperti Sidd.

"Hm."

Lucky memang lebih suka menggunakan motor jika ke sekolah katanya supaya lebih cepat sampai kalau macet. Lucky turun dari motor berjalan ke arah Sidd, sampai di samping Sidd dia merangkul pundak teman nya itu. Sidd tidak marah dia membiarkan saja tangan Lucky berada dipundak nya.

Ketos Siddharth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang