Ketos Siddharth

1 - terlambat

Kalian tim mana???

Tim pembaca baru

Tim pembaca ulang

Tim pembaca lama

Bismillah aku mau revisi ulang cerita ini semua nya.

Semoga kalian tetap suka :))

***

"WOI BANGUN!"

"BANGUN! DASAR KEBO!!"

"KESIANGAN BARU TAU RASA LO!"

Seorang laki laki berdecak pinggang ketika melihat seorang gadis yang masih tertidur nyenyak itu seakan tidak peduli dengan teriakan nya yang sudah cape cape itu.

Abhi, ya orang yang sedari tadi berteriak membangunkan adik nya Avneet yang masih betah dengan alam mimpi nya. Bisa di bilang hampir setiap pagi Abhi akan membangunkan gadis itu untuk berangkat sekolah karena sang ibu sudah menyerah untuk membangunkan kebo satu ini.

"Ck! Anak gadis apaan jam segini belum bangun." gumam Abhi kesal.

Avneet----adik nya itu jika sudah tidur maka akan lupa dengan waktu atau susah dibangunin.

Abhi menarik selimut nya dengan kasar. "Bangun gak lo!"

"Enghh.."

Avneet bukan nya bangun malah menarik kembali selimut nya untuk menutupi wajah nya.

"Bangun! Astaga!" kata Abhi.

"Lo adek gue bukan sih? Susah banget dibangunin nya."

"Anak perawan jam segini belum bangun! Mau jadi apa lo!" tukas Abhi kembali menarik selimut itu dan membuang nya ke lantai.

"Gue udah gak perawan bang." jawab Avneet ngelantur.

Mata Abhi melotot sempurna.
"Heh! Kalau ngomong jangan ngadi ngadi yak!"

"Cepetan bangun sekarang!" teriak Abhi.

"Ck! Apaan sih bang berisik gue masih ngantuk nih." kata Avneet dengan mata yang terpejam.

"Bangun! Emang lo gak sekolah apa buruan anjir!!" Abhi sudah mulai lelah membangunkan adik nya itu yang tidur nya kebo nauzubilah.

"Lima menit lagi."

"Lima menit pala lo peyang! Ini udah jam 06.25." kata Abhi.

"Beneran deh lima menit lagi."

Abhi menghela napas nya mungkin begini lah yang dirasakan oleh Mama nya ketika membangunkan gadis itu pantas saja Mama nya sudah menyerah dan menyuruh diri nya yang membangunkan nya.

"Serah, yang penting gue udah bangunin lo. Kalau lo telat jangan salahin gue." kata Abhi.

"Hm."

Abhi lantas langsung keluar dari kamar adik nya untuk turun ke bawah. Begitu sampai di meja makan ternyata sudah ada Papa dan Mama nya disana menunggu dirinya.