~ 2 ~

220 28 23
                                    

Vote dulu ya
Buat semangatin Author nya hehe 😄

Udah vote kan?
Oke capcus...

Happy reading all....

...... 💮 ......

TURUN dari kamarnya dan menuju ke dapur mengambil minum, hari pertama kembali ke sekolah yang cukup melelahkan. Setelah tiga puluh menit merebahkan diri dan hampir menuju alam mimpi tetapi haus melandanya dan dengan terpaksa dan langkah diseret Anjani turun dari kamarnya.

"Hoamm... ibu mana ya? Rumah kok sepi," tanya Jani pada dirinya sendiri ketika melihat isi rumah yang sepi.

Nasib anak semata wayang yang tidak mempunyai kakak maupun adik ya begini, kesepian. Ayahnya yang kerja di sebuah perusahaan menyebabkan beliau selalu pulang malam, ibunya yang sesekali mengecek toko kuenya.

Benar saja ada secarik kertas yang sengaja ditinggal di meja makan, ibunya ini benar benar padahal ada ponsel kenapa masih pakai surat.

Assalamualaikum Jani, ibu pergi mengecek toko kue kayaknya pulang sorean jan kamu baik baik dirumah. Makan siang ada di meja ya, oh iya itu kue yang semalem udah jadi kamu anterin ke rumah Arul ya?

Ibu tercinta mu

Dan benar saja kue buatannya semalam sudah dikemas rapi di kotak makan, kue bolu pandan buatannya semalam memang untuk dikasih ke Arul karena pria itu suka sekali kue bolu pandan buatannya. Ada juga brownies kukus buatan ibunya yang ikut dititipkan karena Anjali lebih suka brownies daripada bolu.

Oh iya siapa Anjali? Nanti kalian akan tahu.

Ting!

Notifikasi ponsel berbunyi yang segera Anjani buka, karena dia tipe orang yang suka bawa ponsel kemanapun kecuali kamar mandi ya.

Sahur resek 😜

Mbak pesanan bolu saya kok belum sampai ya? Saya udah lapar ini kata ibu bakal diantar siang ini. Cepat ya mba 5 menit belum sampai saya doakan mbanya jadi jones abadi wkwkwk

"Sialan Arul!!"

Dengan langkah lebar dan masih memakai kaos rumahan yang kebesaran dengan celana jeans selutut dan sandal rumahan, gadis tomboi yang rambutnya di cepol asal keluar dari rumah dengan sangat kesal.

Dibantingnya pintu rumah lalu mengunci gerbang dengan asal dan berjalan cepat ke rumah Arul yang berjarak tiga rumah dari rumah nya.

Tok...tok...tok..

"MISI!! PAKET!!" teriak Anjani yang mencoba mengikuti permainan Sharul.

"10 DETIK GAK KELUAR LO GUE END!!" Masih teriak karena terlanjur kesal.

Tepat hitungan ke lima seorang cowok dengan baju santai dan celana selutut nampak tergesa keluar rumah hingga membiarkan pintu terbuka begitu saja. Dihampiri mbak paket sekaligus sahabatnya itu yang sudah memasang wajah masam dan kesal.

"Santai aja kali jan gerbang juga gak dikunci kok, bilang aja mau dibukain kan? Silahkan masuk mba paketku yang.... jelek!"

Anjani masuk dengan muka cemberut dan menyerahkan plastik kretek yang berisi roti ke muka Sharul.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang