~ 43 ~

129 11 1
                                    

Assalamu'alaikum semua

I'm comeback nih

Masih nungguin dong?

Langsung aja kuy

Cekidot

Happy Reading

...... 💮 ......


RUMAH mewah yang tidak terlalu besar itu adalah hasil kerja kerasnya selama ini, dengan desain aesthetic sangat kekinian sekali. Barang-barangnya pun tak kalah mewah namun terkesan simple dan tidak terlalu memenuhi ruangan, rumah ini menjadi tempat tinggalnya selama dua tahun belakangan.

Weekend ini dirinya ingin bersantai dan melanjutkan kembali tidurnya namun tak berselang lama pintu kamarnya diketuk, hanya satu yang terlintas pasti bibi. Karena yang mengurus rumah adalah ART juga ada tukang kebun yang mengurus taman belakang rumah yang dihiasi beberapa tumbuhan juga halaman depan.

Tok... Tok... Tok...

"ABANG BUKAAAA!!! JANGAN TIDUR TERUS!"

Ternyata tebakannya meleset, dari suaranya yang cempreng dan gedoran di pintu kamar sudah pasti itu adalah gadis barbar yang sayangnya adalah adiknya.

"BERISIK NJEL!"

Ya terkadang kedua orang tuanya maupun Anjali sering bermain kesini, atau Sharul yang pergi ke rumah orang tuanya. Karena jarak rumahnya dengan kantor ayahnya lumayan dekat, juga tempatnya yang asri dan nyaman membuatnya betah.

Cklek!

Anjali masuk ke kamar Sharul karena tidak dikunci, melihat gulungan besar di kasur membuatnya geleng-geleng kepala. Segera Anjali menyuruh abangnya untuk mandi karena hari sudah semakin siang, pasti juga abangnya itu belum sarapan. Dan dengan kekuatan bulan dengan disertai drama tarik-tarikan karena Sharul yang susah dibangunkan.

"Ngapain sih kesini? Ganggu tau gak! Ini weekend Njel, weekend! Abang mau santai sebentar saja," ucap Sharul kesal sembari berkacak pinggang.

"Yeilah bang, kayak orang sibuk aja! Ini apa nih? Masih disimpen. Cie...yang nyesel."

Merebutnya figura berukuran kecil yang terletak diatas nakas lalu menyimpannya dilaci nakas sembari menatap Anjali tajam. Disana ada fotonya dengan Anjani saat masih kelas sepuluh mereka ada kemah, dan Sharul meminta Vier untuk memfoto mereka.

"Apaan sih Njel, sebenarnya kamu kesini mau apa? Mau minta apa atau mau dianterin kemana?" tanya Sharul yang sudah hafal tabiat adiknya.

"Abang kangen gak sama kak Jani? Eh iya hubungan abang sama kak Lina masih baik kan?"

Tak ada jawaban karena Sharul yakin adiknya tahu segala perasaannya, tahu segala hal yang berhubungan dengannya. Juga tentang putusnya hubungan dengan Lina waktu itu entah bagaimana Anjali bisa tahu dan seluruh keluarga nya juga tahu.

Sejak saat itu sedikit merasa bersalah karena belum bisa menjadi pacar yang baik buat Lina, dan juga tak enak kepada ayahnya.

Di awal setelah mereka tidak ada hubungan apapun lagi Lina sedikit sulit dihubungi, untuk sekedar meminta maaf atau meminta ketemu saja susah bagi Sharul. Whatsapp hanya centang dua abu-abu, disamperin ke rumah selalu kosong dan sepi entah pergi kemana mantan kekasihnya itu.

Sharul hanya ingin hubungan mereka tetap baik walau hanya sebatas teman atau mantan pacar, beruntung sejak beberapa tahun yang lalu mereka bisa menerima kembali dan sudah saling tegur sapa saat tak sengaja ketemu di kampus.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang