~ 44 ~

148 11 0
                                    

Assalamu'alaikum

Yuhu... Masih ada orang?

Oke deh langsung aja ya

Happy Reading

...... 💮 ......

MENATAP surat ditangannya, surat yang dikirim tepat setelah hari itu. Memang sudah berlalu sejak lama, dan sudah lama pula dia berusaha mencari mengulik segalanya agar dia bisa tahu kemana tujuannya nanti.

To : Anjali

Kamu tahu, rasanya aku itu jahat banget udah hadir di tengah-tengah persahabatan mereka dan tanpa sadar membuat hubungan mereka menjauh. Aku gak terlalu dekat sama Anjani dan terlalu segan untuk didekati, awalnya aku biasa saja ketemu sama sharul tetapi dia terus meyakinkan aku dan membuat aku bahagia. Aku nyaman dan tidak salah kan kalau memberi dia kesempatan ruang dihati aku? Plis bilang kalau aku gak salah.

Awalnya semua berjalan seperti seharusnya sampai suatu masalah membuat kami salah paham dan aku salah posisi dimana seharusnya aku berani untuk jujur hingga tidak melukai Anjani sedalam ini. Sampai aku sadar kalau perasaan sharul bukan seperti yang aku rasa, aku orang yang dia suka yang bisa kapan saja pergi. Tapi Anjani, dia sahabat sharul dan akan selamanya begitu dia yang akan selalu dibutuhkan.

Aku bahkan sadar kalau sharul sedekat itu dengan Anjani, mereka terlalu banyak mengukur kenangan yang tidak akan terlupa. Dan aku juga sadar sharul sepenuhnya telah bergantung pada Anjani, dia membutuhkan Anjani, selalu bahkan ketika sakit.

Anjali, kamu mirip sama Anjani dari segi nama ataupun sifat dan penampilan. Aku bersyukur kamu ada disaat sharul terpuruk karena Anjani pergi, kalau boleh aku minta satu permintaan terakhir. Aku ingin kamu kembali menyatukan cinta mereka, aku yakin kamu bisa kalau butuh bantuan hubungi aku ya?

Thanks Anjali, love you...

Ttd
Elina

"Aku coba kak, makasih bantuannya!" ucap Anjali mantap sembari melipat kertas itu dan menyelipkan ke dalam tasnya.

Beruntung selama abangnya menetap di rumahnya sendiri Anjali jadi bisa lebih leluasa mencari info mengenai keberadaan Anjani tanpa takut ketahuan lagi. Soalnya kemarin-kemarin sempat Sharul memergokinya menelfon seseorang dengan suara pelan sehingga menimbulkan kecurigaan, beruntung juga punya abang bisa dibegoin.

Menyambar telpon karena sejak lulus SD beberapa tahun lalu Anjali diperbolehkan mempunyai ponsel sendiri, dia mencari kontak seseorang lalu mendial nomornya.

"Assalamu'alaikum kak!!" salam Anjali ruang ketika telponnya masih diangkat.

"Walaikumsalam, semangat banget Njel."

"Oiya harus! Hehe gimana kabar kakak? Kabar yang lain disana?"

"Alhamdulillah baik semua, gimana Njel? Rencana kamu apa kali ini?" tanya seseorang disana yang sepertinya tahu maksud Anjali.

Entah karena terlalu pintar main petak umpet atau gimana sampai baru setahun belakangan Anjali akhirnya mengetahui keberadaan Anjani. Padahal sudah meminta bantuan bunda dan ayahnya, bahkan meminta bantuan Lina entah darimana mantan kekasih abangnya yang justru bisa mendapatkan informasi bahkan nomor telepon salah satunya.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang