~ 38 ~

153 15 16
                                    

Assalamu'alaikum wr wb

Hai im comeback nih
Masih ada yang nungguin kah?

Oke lah
Lanjut aja ya

Happy Reading

...... 💮 ......

Malang, Jawa Timur

Setelah melakukan perjalanan udara berjam-jam dan transit dua kali adalah hal yang melelahkan, maka tak heran kalau Anjani baru bangun pukul sepuluh pagi setelah sebelumnya sudah sholat subuh.

Matanya masih menelisik atap-atap langit kamar, terasa asing karena nuansa kamarnya dominan berwarna abu muda.

Menguap sebentar sebelum beranjak dari ranjang, setelah itu berjalan keluar kamar ingin menemui siapapun yang ada di rumah ini.

"Perasaan gue tadi malem ketiduran di mobil, kok bangun-bangun ada di kamar sih? Siapa yang mindahin gue?" Monolog nya.

Rumah sebesar ini terasa sepi, tidak ada seorang pun yang Anjani temui sepanjang kaki melangkah. Belasan tahun tidak pernah mengunjungi rumah ini nyatanya tidak ada yang berubah, hanya menjadi lebih asri di halaman depannya saja ditumbuhi beberapa tanaman dan bunga-bunga.

Masih memakai piyama, karena memang belum mandi hanya cuci muka saja tadi Anjani masih mencari seseorang yang setidaknya bisa dia tanya-tanya.

Baru setelah sampai di bagian belakang rumah, wanita paruh baya sedang asyik bercocok tanam. Tangannya dengan lihai memilih bunga, menanamnya kedalam tanah dan memberi pupuk lalu menyiramnya dengan air.

"Tante rajin banget, dari dulu suka banget berkebun. Pantes rumah rasanya adem banget."

Wanita yang di panggil tante itupun menoleh, mencuci tangannya sebentar dengan air lalu berdiri merapikan hijab dan gamisnya.

"Baru bangun Jan? Kamu kaya gak tau tante aja, sukanya berkebun."

"Udah tan, rumah kok sepi Abay kemana?"

"Abay udah pergi dari pagi tadi katanya mau ketemu temen-temennya, pada kangen katanya. Udah kamu sarapan dulu, laper kan?"

Anjani mengangguk dan menyengir, itu juga alasannya kenapa bisa terbangun karena Anjani makanannya selalu terkontrol dan terjadwal mengingat dia punya maag. Selesai sarapan Anjani beranjak mandi karena dia sudah ditunggu tantenya, alias mamanya Abay di ruang keluarga katanya ada yang mau diomongin.

Memakai kaos rumahan dan celana training Anjani berjalan kearah ruang keluarga, kebetulan dia juga ingin bertanya sesuatu kepada tantenya itu. Sesampainya disana Anjani disuruh duduk di samping tante Nana, namanya yang sedang santai menonton televisi.

Tangannya terulur meraih cangkir berisi teh yang tersedia disana, diikuti Anjani yang ikut meminum teh sebelum memulai obrolan yang dirasa serius itu.

"Kamu yakin kuliah disini? Maksudnya bukannya kata Abay kamu ada janji kuliah sama sahabat kamu yang disana ya? Jujur tante kaget saat kamu telpon tante dan bilang mau kuliah disini. Tante juga kaget saat tahu ayah ibu kamu ikut pindah kesini ngurus perusahaan almarhum kakek kamu."

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang