Assalamu'alaikum
Halo semua gimana sampai sini udah suka belum sama ceritanya?
Silahkan komen yaMasih nungguin kan?
Oke markicek, mari kita cekHappy Reading
...... 💮 ......
MENGURUNG diri, itulah yang sedari siang sampai malam menjelang. Kamar serasa habis diguncang gempa, berbagai barang-barang berserakan di lantai karena pemiliknya tengah frustasi.
Mau tau apa yang dilakukan nya? Sedari siang dia hanya fokus ke ponsel, apalagi kalau bukan menghubungi sahabatnya itu meminta kejelasan ada apa sebenarnya.
Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba Anjani pergi meninggalkan dirinya, Sharul tahu persis persahabatan mereka sedang tidak baik-baik saja beberapa bulan terakhir.
Itupun karena kesalahannya sendiri, dikira waktu selama ini cukup untuk Anjani memaafkannya tapi yang dia lakukan justru meninggalkanya.
Sharul lebih memilih di pukul, dimarahi atau dihukum apapun oleh Anjani asal gadis itu tidak pergi, sekarang apa? Dihubungi saja tidak bisa.
"ARRGHH!! MAAFIN GUE JAN! JANGAN TINGGALIN GUE!!" teriak Sharul sembari mengacak-acak rambutnya kesal.
Sedari tadi pun kamarnya selalu diketuk oleh Anjali dan Aldira, mereka khawatir Sharul kenapa-napa karena kamarnya dikunci dari dalam. Beruntung kamar Sharul kedap suara jadi mereka tidak mendengar suara benda berjatuhan ataupun teriakan Sharul.
"Bunda, abang belum keluar kamar juga?" tanya ayah yang baru saja selesai mandi, baru saja tadi pulang dan sedikit terkejut mendengar cerita dari Aldira tentang Anjani.
"Belum yah, bikin khawatir aja tuh anak kalau kenapa-napa gimana?" Mereka duduk di ruang keluarga ada Anjali juga yang ikut bergabung.
"Mereka sepertinya lagi ada masalah bun, sejak beberapa bulan yang lalu pun Anjani jarang ke rumah kan? Biasanya seminggu sekali dia kesini bawain sesuatu atau ngajak Anjali main. Abang juga gak pernah tuh kelihatan bareng Anjani lagi, apalagi semenjak sibuk sama pacarnya yang sekarang."
Sudah lama mereka curiga namun saat ditanya pun mereka bilang baik-baik saja cuma lagi sibuk, aneh kalau biasanya melihat mereka berantem tiba-tiba diam-diaman lagi.
"Kamu ngerti sesuatu gak Njel?" tanya bunda karena sejak tadi Anjali hanya diam saja, merasa anak bungsunya itu tahu sesuatu.
Anjani gelagapan, dia menatap bunda dan ayahnya bergantian lalu menunduk entah dia bingung mau bercerita atau tidak.
"Adek, kamu tau sesuatu?" Sudah, kalau ayahnya memanggilnya seperti itu sudah pasti Anjali tak bisa mengelak.
"Itu... Ayah, bunda...mmm waktu itu aku gak sengaja lihat abang bentak-bentak kak Jani di kamar, terus abang marah-marah. Tangan kak Jani di pegang kuat sama abang, terus kak Jani nangis sambil keluar kamar liat aku yang ketakutan. Kak Jani bilang aku gak boleh takut, harus bersikap kaya biasanya terus aku disuruh diam aja jangan kasih tau siapapun," jelasnya yang tentu membuat bunda dan ayahnya terkejut.
Mereka tahu betul Sharul sangat sayang kepada Anjani gak pernah sekalipun mereka lihat Sharul kasar seperti itu walaupun Anjani merusak barang berharga milik Sharul. Tapi entah dengan alasan apa sampai sharul menyakiti Anjani sampai segitunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar rasa (End)
Novela Juvenil"Kalaupun bisa memilih, gue gak akan cinta sama lo sharul!!" Sesakit, sesalah, sesusah itukah mencintai seorang Mahameru Sharul Ganendra itu? "Andaikan gue tau perasaan lo ke gue jani, andai gue lebih peka sama perasaan lo!!" Kedekatan membuat mere...