~ 32 ~

130 17 16
                                    

Assalamu'alaikum

Masih nungguin kan?
Tenang masih lama kok end nya

Oke lanjot

Happy Reading

...... 💮 ......

Mungkin keputusan ini yang terbaik
Kamu bahagia bersama dia sementara aku harus mencari kebahagiaan ku sendiri

...... 💮 ......


TERHERAN saat ingin turun untuk sarapan bersama ibu dan ayahnya, suasana di meja makan terasa lebih tegang. Ini tidak seperti biasanya seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan tetapi mereka ragu untuk membicarakan nya.

Berdehem adalah caranya mengusir suasana yang sempat dilanda keheningan, dan terbukti ibunya yang langsung tersadar.

"Eh iya, ayo sarapannya dimulai, jani berdoa dulu jangan lupa." Anjani mengangguk kikuk.

Dia masih memperhatikan ayah dan ibunya secara bergantian, setelah dirasa aman barulah dia bisa memakan sarapan dengan tenang. Tapi tak seperti biasanya jika sudah selesai sarapan ayah yang langsung ke kantor namun sekarang beliau memintanya untuk berbicara sebentar.

Sepertinya serius, Anjani juga merasa sedikit aneh belakangan ini ketika melihat kedua orang tuanya berbicara serius berdua.

"Ini ada apasih? aku bingung sejak kemarin ayah sama ibu aneh, kaya ada yang mau dibicarain gitu?" Pertanyaan itu tak bisa dibendung lagi.

Mereka duduk masih duduk di meja makan, bedanya meja kembali bersih setelah dibereskan dahulu oleh sang ibu sebelum beliau memintanya untuk tetap diam di tempat.

"Anjani udah selesai UN kan? Masih berangkat sekolahnya?" tanya Arga mengawali pertanyaan yang Anjani yakin hanya basa basi.

"Alhamdulillah udah selesai yah, emang masih diwajibkan berangkat tapi dibebaskan disana mau ngapain aja."

Memang sekolah masih diwajibkan berangkat walau tidak ada kegiatan belajar mengajar lagi namun siswa dibebaskan disana, hal ini digunakan untuk para siswa yang belum melunasi administrasi atau urusan lain yang belum selesai.

"Kamu jadi kuliah sama Sharul disini?" tanya Aruna membuat Anjani tertegun.

"Mmm..gak tahu juga bu, Anjani belum kepikiran mau lanjut dimana," jawabnya setelah sekian lama memikirkan jawaban.

Tak dipungkiri Aruna dan Arga tahu betul kalau hubungan Sharul dengan putrinya tidak seperti dulu, mereka juga jarang terlihat bersama saat di rumah. Bahkan Anjani lebih sering bersama Abay dan Kanaya.

"Anjani, ayah akan mengurus perusahaan yang ada di Malang—" Ada jeda di kalimat Arga.

Oh... Jadi ini poin utamanya ,batin Anjani

"Perusahaan disini sudah ayah percayakan kepada teman ayah, perusahaan di Malang sedang ada masalah dan ayah sendiri yang harus turun tangan. Dan kemungkinan kita akan pindah ke Malang, dan kita akan berangkat setelah kamu wisuda kelulusan nanti. Kita gak bisa ninggalin kamu sendiri di sini, kamu mau kan ikut ayah sama ibu pindah ke Malang dan menetap disana?"

Deg!

Sudah Anjani duga, jadi inikah akhirnya? Inikah keputusan yang harus diambil? ayahnya memang mempunyai beberapa perusahaan. Perusahaan di Bandung adalah milik ayahnya sendiri saat memulai dari nol, sedangkan yang di Malang perusahaan milik almarhum kakeknya jani dari pihak ayah.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang