Assalamu'alaikum
Gimana udah vote?
Vote dulu lahUdah siap belum baca part selanjutnya?
Oke siap ya
Happy reading
...... 💮 ......
PERPUSTAKAAN masih terasa ramai walau bel pulang sudah terdengar beberapa menit yang lalu, karena memang perpustakaan masih akan buka sampai pukul empat sore. Kebanyakan sekedar meminjam atau mengembalikan buku saja, dan begitu juga yang dilakukan oleh seorang gadis berdarah Jerman itu.
Dia masih berusaha mengambil buku yang dia mau tetapi sayang letaknya di rak yang tinggi, percuma juga tidak akan tergapai. Dia menyerah, lalu saat berbalik dia malah menubruk sesuatu yang keras.
Dugh.
"Sa-saga." Lina menjadi malu saat tau dia menabrak dada bidang milik Abay.
"Lin..sorry gue..tadi gue mau bantu lo, malah lo berbalik dan nabrak gue. Mm..lo gak papa kan?" Sial, Abay gugup semoga saja detak jantungnya tidak terdengar di telinga Lina.
"Oh..gak papa Saga, cuma kaget aja."
Abay mengangguk lalu mengambilkan buku yang tadi ingin diambil Lina tapi tak sampai itu, setelah dapat kemudian bukunya diberikan ke Lina.
Ucapan Terima kasih hanya disambut senyuman tipis dari Abay, kemudian cowok itu memilih duduk di salah satu meja di pojok dengan menelungkupkan kepalanya dalam lipatan tangannya.
"Saga...kok kamu masih disini?" tanya Lina karena melihat Abay belum tidur nyenyak.
Dalam hati Abay merasa senang bisa ngobrol dengan Lina namun juga deg-degan. Dia segera mengangkat kembali kepalanya lalu menatap gadis yang duduk disamping nya itu.
"Gue masih nunggu bening."
"Bening siapa?" Lina memang tak tahu.
"Anjani." Lina mengangguk saja.
Sebenarnya banyak yang ingin Lina tahu mengenai Anjani, Sharul maupun Kanaya dia ingin tahu semuanya. Ingin bertanya juga tentang Abay tapi gadis itu terlalu takut padahal perpustakaan sudah mulai lengang.
"Tanya aja gak papa kok." Lina melotot mendengarnya, bagaimana mungkin Abay mengetahui isi pikirannya.
"Mm...hubungan Sharul sama Anjani seperti apa sih?" tanya Lina dengan takut.
"Mereka cuma sahabat kenapa emang?"
"Gak papa sih, terus hubungan mereka sama kamu apa?"
"Gue sama Bening saudara jauh, dan gue sama Sharul ya..temen biasa." Lina mengangguk kini dia sudah tahu siapa Abay sebenarnya.
Tak berhenti sampai disana Lina juga bertanya tentang Kanaya juga merembet ke Disya dan kedua temannya. Merasa sudah cukup kini giliran Abay yang bertanya sesuatu kepada Lina, mereka terlihat lebih akrab saat ini.
"Gimana perasaan lo sama...Sharul, gue mau jawaban jujur."
Lina tertohok mendengarnya, entah bagaimana perasaannya pada Sharul diapun tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar rasa (End)
Novela Juvenil"Kalaupun bisa memilih, gue gak akan cinta sama lo sharul!!" Sesakit, sesalah, sesusah itukah mencintai seorang Mahameru Sharul Ganendra itu? "Andaikan gue tau perasaan lo ke gue jani, andai gue lebih peka sama perasaan lo!!" Kedekatan membuat mere...