~ 9 ~

117 21 23
                                    

Assalamu'alaikum

Mana nih suaranya? Kok sepi sih

Vote dulu dong biar wp author rame xixixi

Oke oke

Langsung saja yuk

Happy reading

...... 💮 ......

SEMALAM Abay telah menjelaskan semuanya kepada Anjani, Abay pindah ke Bandung sendirian karena disuruh sang Ayah untuk mengelola Cafe yang ada di Bandung.

Sekalian ingin melihat Anjani lagi katanya rindu, memang terakhir kali mereka bertemu waktu usia mereka masih enam tahun saat Anjani liburan ke Malang.

Abay tinggal di apartemen mewah yang telah disiapkan ayahnya, untuk itu ibu Anjani mengusulkan agar Abay tinggal bersama mereka dan Anjani.

Abay menolak karena dia tidak ingin merepotkan juga apartemennya sayang kalau tidak ditinggali, ayah dan ibu Jani memaklumi namun kalau Abay ingin menginap disini sangat dibolehkan.

"Ayah...ibu...Jani berangkat sendiri aja deh."

Pagi ini suasana diributkan oleh Anjani yang kekeh ingin berangkat sekolah padahal tubuhnya hangat akibat hujan-hujanan tadi malam. Ayah dan ibu jani menyetujuinya dengan alasan harus berangkat dan pulang bareng Abay.

"Kesekolah sama Abay atau gak sama sekali?" ancam ayahnya.

"Udah deh gak usah gengsi sama gue, gue tahu kok lo masih kangen kan sama gue?" ucap Abay dengan percaya dirinya.

"Pede gilak lo, yaudah deh yah bu Jani pamit Assalamu'alaikum." Anjani terpaksa harus berangkat bersama Abay.

"Waalaikumsalam."

Mereka menyalami tangan ayah dan ibu sebelum benar-benar pergi ke sekolah. Sepanjang perjalanan Anjani terus mengintrogasi kenapa Abay bisa menemukannya malam itu, karena tidak mungkin kalau hanya kebetulan.

"Kan gue udah bilang, ibu khawatir sama lo karena lo gak pulang-pulang kaya bang Toyib. Gue ditelfon ibu suruh cariin lo katanya tadi masih di sekolah, dan see...gue nemuin lo." Anjani hanya mengangguk

"Pantes, ponsel gue mati soalnya."

"Emang ngapain aja kemarin sampe pulang kesorean? Mana jalan kaki lagi."

Abay tahu semuanya, semuanya pada diri Anjani sejak dia tidak pernah lagi bertemu saat itu Abay mulai mencari tahu semuanya. Dia tahu kalau Anjani punya sahabat namanya Sharul bahkan sampai perasaan gadis itu kepada Sharul pun Abay tahu.

"Biasa, basket." Abay mengangguk.

Keadaan mereka sudah tak secanggung kemarin, sekarang Anjani sudah nyaman memeluk Abay karena baginya Abay seperti kakaknya. Sesampainya di sekolah mereka menjadi pusat perhatian, seorang Anjani yang hanya dekat dengan Sharul sekarang malah menempel dengan Abay si anak baru.

Gila! Ini mata gue gak salah lihat kan?

Baru kali ini Anjani deket sama cowok bahkan boncengan selain sama Sharul

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang