~ 10 ~

119 18 20
                                    

Assalamu'alaikum

Gimana kabarnya?

Hehe vote dulu ya sebelum baca
Biar author semangat lagi

Oke yuks capcus

Happy reading All

...... 💮 ......

SATU minggu sejak kejadian itu, Anjani sudah berdamai dengan keadaan. Dia sudah memaafkan Sharul dan peresmian kapten basket sudah terlaksana kemarin dengan lancar diselingi pesta kecil-kecilan.

Tetapi seperti ada penyekat diantara Anjani dan Sharul, ada jarak yang membuat persahabatan mereka tidak seperti dulu lagi. Ya, dulu sebelum Sharul bertemu dengan Lina dan merasa tertarik dengan gadis itu dan sebelum Anjani bertemu dengan teman masa kecilnya yang sudah dia anggap kakaknya sendiri.

"Wah...anak ayah kok udah cantik dan seger gini, mau kemana hmm?"

Anjani terjingkat pelan karena terkejut, bagaimana tidak kalau dia yang sedang duduk sendiri di belakang rumahnya mendadak ada ayahnya yang entah sejak kapan duduk disebelahnya.

"Eh ayah...Jani mau joging yah, ayah ikut? "

"Enggak ah ayah mau berduaan sama ibu kamu aja hehe."

Jani ikut terkekeh mendengarnya, ayahnya itu pria yang romantis dan sayang keluarga jadi tidak heran kalau ibunya klepek-klepek seperti itu. Dan hari ini hari Minggu jadi ayah libur kerjanya begitu juga ibu.

"Kok belum berangkat, nungguin doi ya? Yang disini apa yang di sono?" goda ayahnya yang menggunakan bahasa gaul.

"Ap-apaan sih ayah ih, Jani gak ngerti deh."

Ayah tertawa geli melihat tingkah putri satu-satunya itu, suasana yang mendukung membuat Anjani menyenderkan kepalanya di bahu sang ayah. Elusan lembut di rambutnya membuat Anjani tenang dan ingin menangis saat itu juga, entahlah kenapa.

"Anjani, princessnya ayah satu-satunya... Dengerin ayah ya? Kalau kamu butuh apapun bilang nak sama ayah, ayah tahu betul kalau kamu lebih suka memendam masalah sendiri. Ayah gak mau kamu seperti itu, kamu punya ayah punya ibu kamu bisa berbagi sama kita. Ayah tahu selama ini kamu kesepian kalau dirumah saat ibu kerja ayah juga kerja, tapi ayah serasa gak becus jadi ayah yang baik kalau lihat kamu tidak baik-baik saja."

Anjani tertegun mendengarnya, dia membenarkan ucapan ayahnya dia hanya tidak ingin menambah beban keluarga hanya karena cinta monyetnya.

"Ayah hiks...Jangan bilang gitu, ayah itu ayah yang paling baik sedunia buat Anjani hiks... Ayah itu cinta pertamanya Jani. Ayah sosok yang hebat, pekerja keras dan bertanggung jawab. Jani...hiks....Jani harap suatu saat bisa menemukan seseorang yang seperti ayah untuk mencintai Jani seperti ayah mencintai ibu." Anjani memeluk ayahnya dengan menangis haru, dia lemah ya Anjani lemah.

"Loh...loh ada apa ini? Pelukan kok nggak ngajak ibu?"

Mendengar suara ibunya, segera mungkin Anjani menghapus air matanya dan tersenyum senang mengatakan kepada dunia seolah dia baik-baik saja.

"Ibu."

"Sini bu, princess kita lagi mau dimanja katanya," ucap Ayah.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang