Assalamu'alaikum
Hallo semua udah pada gak sabar ya?
Vote dulu yaOk lanjot
Happy reading
...... 💮 ......
Terserah,
aku tidak butuh kepercayaan darimu
yang aku percaya kalau Allah itu maha melihat.
Dia lebih tahu mana yang benar dan mana yang salah....... 💮 ......
DENGAN tersenyum berusaha melupakan masalah yang ada, pagi ini koridor masih sepi walaupun ada beberapa kelas yang sudah terisi siswa di dalamnya. Berjalan sendiri sedang dibiasakan karena setiap koridor yang dilewati selalu mengingatkan kehadiran Sharul yang dulunya mereka sedekat nadi namun sekarang seperti langit dan bumi.
"Woy! Masih pagi ini, ngelamun bae!"
Terhuyung ke depan beruntung tidak jatuh saat seseorang dengan isengnya menepuk kedua pundaknya kelewat keras. Ditatapnya orang itu dengan tatapan tajam yang hanya dihadiahi cengiran lebar.
"Santai elah Jan."
"Gak usah ngagetin bisa kan?"
"Gak, hehe."
Mereka, Anjani dan Kanaya kembali melanjutkan langkah mereka menuju kelas dua belas yang berada di lantai dua. Tetapi baru setengah jalan, mereka dihadang Sharul dengan Lina yang membuat Anjani memutar bola matanya malas.
Berbeda dengan Kanaya yang menatap bingung tetapi juga ikut malas melihat wajah Sharul. "Heh, minggir mau ngapain lo?" sarkas Kanaya tak suka kepada Sharul.
"Gue gak ada urusan sama lo, Jani, sebenarnya apa yang terjadi si hah? Lo gak mau minta maaf sama lina?"
Anjani termenung, dia melirik koridor yang masih sepi mungkin hanya beberapa yang penasaran kepada mereka. Sedangkan kanaya hanya menatap lamat-lamat Lina yang dahinya diplester, pipinya masih agak merah dan juga wajahnya yang agak pucat.
"Lo tanya aja sama dia." Lirik Jani pada Lina gang sedari tadi diam dan menunduk.
"Lin, lo gak papa? Siapa yang berani ngelukai lo?" tanya Kanaya.
"Lin, apa Anjani pelakunya?" tanya Sharul kepada Lina dengan nada lembut yang berhasil membuat Anjani berdecih.
"What! Kok jadi Jani si—"
"Diem Nay! Lin, kok lo diem aja? bener Jani yang buat kaya gini sama lo? bilang aja Lin gak usah takut."
Kanaya tergelak saat Sharul memotong ucapannya, sementara Lina bingung dia ingin memberi tahu semuanya tapi takut kalau Sharul dan Anjani juga ikut dalam korban Disya.
Kalau tidak bilang juga kasihan Anjani yang dituduh semacam itu, pasti rasanya sakit.
"Heh! Lo apa-apaan sih main nuduh Anjani segala, lin jelasin bukan Anjani kan yang— "
"Nay, kita pergi Nay. Terserah! gue gak butuh rasa percaya dari lo, yang gue tahu Allah itu maha melihat dia yang tahu mana yang salah dan mana yang benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar rasa (End)
Teen Fiction"Kalaupun bisa memilih, gue gak akan cinta sama lo sharul!!" Sesakit, sesalah, sesusah itukah mencintai seorang Mahameru Sharul Ganendra itu? "Andaikan gue tau perasaan lo ke gue jani, andai gue lebih peka sama perasaan lo!!" Kedekatan membuat mere...