~ 25 ~

119 18 19
                                    

Assalamu'alaikum

Happy Reading semua

...... 💮 ......

WEEKEND sebelum besok senin yang udah mulai try out, iya cepat sekali bukan? Ada yang mempersiapkan diri dengan belajar yang rajin di rumah, ada yang masih santai berleha-leha seperti yang dilakukan Anjani sekarang.

Setelah subuh dia sudah rapi dengan pakaian joging nya, berupa hoodie warna biru dengan celana training panjang warna hitam dengan garis putih di samping nya.

Biasanya sih Anjani hanya memakai kaos ketat berlengan pendek namun dia mulai membiasakan berpakaian panjang, walau belum berani berhijab namun sekarang dia tahu batasan aurat perempuan.

"Inget ya Jani jangan lupa sarapan nanti disana, awas aja kalau ibu denger maag kamu kambuh lagi!" Peringatan Aruna saat Anjani berpamitan kepada wanita itu.

"Hehe siap ibu insyaallah gak lagi kok"

Yah walau kejadiannya sudah beberapa hari yang lalu tetap saja Aruna khawatir, walau tidak tahu alasan sebenarnya kenapa sampai Anjani tidak makan siang. Dan saat tanya Abay maupun Kanaya jelas mereka juga gak tahu, walau Abay sempat menatap tajam seolah dia mencurigai sesuatu.

"Iya Jani jangan buat ibumu ini khawatir, kamu juga selalu lupa bawa obatnya nanti kalau kambuh panik deh kaya waktu itu," sahut Arga, ayahnya.

"Iya ayah, Jani bawa obatnya kok yaudah ya Jani ke depan dulu nunggu Kanaya sama Abay. Assalamu'alaikum yah bu."

"Waalaikumsalam."

Memang weekend ini rencananya Anjani, kanaya serta Abay dan Angga akan joging pagi bersama siangnya nanti mereka akan mengunjungi Cafe yang dikelola Abay.

Hanya mereka berempat? Tentu saja memang siapa lagi yang ingin ikut, Sharul? Sudah lama kebiasaan joging pagi hilang semenjak Sharul mendekati Lina. Tak apa toh Anjani masih ada kanaya dan Abay yang selalu di sampingnya bukan? Mereka bahkan lebih dari sekedar sahabat.

Tin... Tin...

Suara klakson motor mengalihkan perhatian Anjani yang semula sedang mengamati bunga yang tumbuh di samping rumahnya, dua motor berhenti tepat di depan pagar rumahnya.

"Maaf cari siapa ya?" tanya Anjani.

"Oh permisi mbak mau tanya rumahnya keluarga Nareswara dimana ya? Apa ini rumahnya?" tanya seorang gadis seusia Anjani.

"Ah elah tinggal ngomong rumahnya Jani apa susahnya sih!" kesal seorang pria.

Anjani terkikik geli.

"Kelamaan lo main drama segala masih pagi woy, dasar pasangan koplak. Lo juga Bening tinggal buka pagar aja segala pake nanya lagi!"

Ya mereka adalah Abay, Kanaya dan Angga dengan segera Anjani membuka pagar rumahnya dan membiarkan mereka masuk. Setelah motor terparkir rapi didepan rumah barulah mereka berangkat joging.

"Ngapa sih Bay, pagi-pagi kok esominan?" tanya Anjani.

Langsung saja jitakan keras Anjani terima dari pria di sampingnya ini, sementara itu dua sejoli di depannya asik berbincang ria.

"Emosian bego!"

"Seriously Jani lo pake baju panjang celana panjang gak gerah apa?" tanya Kanaya heran.

Karena biasanya kalau Anjani dan Kanaya joging pasti tak jauh-jauh dari kaos lengan pendek dan juga celana leging selutut, sangat sexy bukan? Berbeda dengan para cowok yang memang memakai training hitam dan kaos lengan pendek juga sepatu olahraganya.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang