~ 30 ~

147 17 18
                                    

Assalamu'alaikum

Halo halo
Masih nungguin kan kelanjutan nya?

Oke yuk yuk
Merapat

Happy Reading

...... 💮 ......

Seingin apapun rasa ku untuk membenci

Namun nyatanya rasa cinta yang lebih mendominasi

...... 💮 ......


SENJA telah berganti petang, aktivitas tiada henti dilakukan sedari ufuk sampai malam menjelang. Dunia dengan kesibukannya, kota dengan kepadatannya, dan Sharul dengan penyesalanya. Yah, dia akui telah menyesal, bahkan sangat.

Waktu kesendiriannya digunakan untuk merenungi, berpikir dan meminta penjelasan kepada Lina dengan membawa kabar memang Lina tidak tau apa-apa.

Dia yang pulang naik taksi mendadak bingung saat taksi berhenti di tempat sepi, kemudian kejadian itu berlangsung cepat sampai Anjani datang dan menyelamatkannya.

"Kalau dipikir gak mungkin Anjani yang melakukan itu, dia orang yang baik dapat aku lihat dari sorot matanya. Dia gak pernah membenci aku, malah terkesan cuek dan tidak perduli bahkan sama perasaan nya sendiri. Gimana bisa dia mempunyai pikiran se kriminal itu? "

"Lo yakin lin? Kalau dia nyuruh orang atau kerja sama dengan orang lain gimana?"

"Sharul...bukannya seharusnya kamu percaya sama Anjani? bukannya menyalahkan seperti ini, kamu sahabat nya sejak kecil kan seharusnya kamu yang paling tahu dia gimana! "

"Lo tau kan gue orang nya gak gampang percaya sama keadaan yang gak gue liat langsung dari awal!" Sharul tetep kekeh.

"Itu, itu yang buat kamu babak belur gini bahkan aku yakin pasti temen-temen kamu kecewa kan? kamu seharusnya dengerin dulu penjelasan Anjani sebelum menuduh seperti ini. Aku gak mau kamu menyesal nantinya, sekarang kamu harus minta maaf!"

Ya itu sekiranya hasil kemarin saat mengintrogasi Lina, keadaan gadis itu jauh lebih baik karena dia tidak mendapat luka selain hanya dipukul bagian kepala saja waktu itu sampai pingsan. Dan sekarang Sharul berada, dia mendapat kabar dari bundanya kalau malam ini Anjani boleh pulang.

Setelah tiga hari berlalu dan katanya gadis itu ngotot minta pulang, dokter mengijinkan karena keadaannya mulai membaik. Luka di tubuh tepatnya di wajah sudah mulai kering hanya saja masih terdapat beberapa lebam juga kepala yang sudah lepas perban, hanya menyisakan kapas kecil yang menutupi luka jahitan.

Memberanikan diri dan bersiap mengambil resiko apapun, Sharul melangkah menuju ruangan Anjani. Setelah mengucap salam pria itu masuk perlahan, disana ada orang tua Anjani, Abay dan juga Kanaya.

"Sharul, kok baru kesini Anjani udah mau pulang ini," ujar Aruna.

"Iya bu maaf Sharul kemarin mau kesini tapi takut ganggu istirahatnya Jani." Alasan macam apa itu, dasar Sharul.

Seakan mengerti situasinya, Aruna dan Arga pamit keluar ruangan mereka juga memberi kode kepada Abay dan Kanaya agar memberi ruang agar Anjani dan Sharul bisa berbicara berdua.

Nyatanya Anjani bahkan tidak ingin melihat Sharul lagi, mau melarang kedua orang tuanya pun takut mereka curiga. "Bay, jangan pergi." Anjani menahan Abay yang ingin keluar dari ruangannya.

Sharul menatap tak suka kepada mereka, bukannya tak tahu desas-desus kalau Abay pacarnya Anjani itu juga yang membuat sharul marah karena dia merasa tidak dihargai sebagai sahabat.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang