Assalamu'alaikum
Hola alo
Mana suaranya?
Masih stay kan?Okelah lanjot yuk
Happy Reading
...... 💮 ......
TEPAT setelah Sharul menyelesaikan show nya tiba-tiba hujan deras mengguyur dan mematikan api unggun dengan sekejap. Semua orang berlarian kesana kemari mencari tempat teduh, mereka lebih memilih menepi ke pinggiran rumah warga terdekat maupun bangunan apapun asal tidak di pohon.
Padahal tadi cuaca tidak mendung sama sekali, berbulan dan berbintang cerah tapi entah kenapa dengan cepat hujan turun dan langit berubah menjadi gelap tak berbintang.
Di tengah orang yang berlarian mencari tempat teduh, berbeda dengan Anjani yang berjalan santai sembari menikmati hujan. Baginya hujan itu rahmat Allah tidak perlu dihindari justru harus dinikmati sesekali. Kapan lagi kan bisa bermain hujan tanpa ada yang melarang.
"Eh...eh...aduh jangan tarik tarik." Suara Anjani teredam oleh hujan namun masih terdengar.
Seseorang itu menarik tangan Anjani untuk menepi, setelah lelah mencari di tengah kerumunan banyak orang. Juga khawatir melihat Anjani basah kuyup bukannya meneduhkan malah berjalan santai begitu.
"Lepas!" Anjani menarik paksa tangannya yang digenggam erat oleh orang itu.
Menjaga jarak setelahnya dan mengibaskan air yang menempel di bajunya juga memeras kerudungnya yang basah kuyup.
"Kenapa? Cari penyakit emang hujan-hujanan gitu," ujar seseorang itu dengan datar.
Hening, tak ada jawaban selain kecipak air hujan yang berjatuhan ke tanah. Di bangunan yang tak terpakai namun masih bagus dijadikan tempat peristirahatan di sanalah hanya mereka berdua. Agak sedikit jauh dari tempat perkemahan tetapi tempat lain sudah dipakai meneduh dan sudah penuh.
"Lo kenapa sih Jan? Pergi gitu aja gak pamit, gue tahu gue pantes dapetin ini semua karena gue salah. Apa gak cukup empat tahun ini ngilangin jejak? Apa gak cukup buat gue lebih menderita dengan nyariin lo setiap hari kaya orang bodoh. Ralat, gue emang bodoh semua orang termasuk gue mengakui itu." Sharul hanya menatap kedepan, tanpa melihat Anjani yang terdiam di ujung sana.
"An... " Memegang kedua bahu Anjani sambil menatapnya dengan tatapan penuh rindu.
"Apasih, lepas!" sentak Anjani tak suka seraya memberontak.
Grep!
Sharul malah mendekap erat Anjani, dia sangat rindu gadis itu gadis yang dulunya tomboy sekarang sangat cantik memakai pakaian muslimah. Segala hal di diri Anjani Sharul rindukan, rasanya dia ingin memutar waktu untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya.
"Sharul lepas!! Apaan sih kamu!!" Memukul punggung tegap Sharul takut menjadi fitnah nantinya.
"Biarkan gini aja Jan, sebentar....aja gue kangen sama lo. Sejak lo pergi hidup gue kosong, semua berantakan semuanya nyalahin gue. Empat tahun Jan, empat tahun gue hidup dalam kungkungan rasa bersalah dan penyesalan yang begitu besar dan itu nyiksa gue. Apa ini balasan untuk gue? Tapi Allah Maha baik, setiap malam gue berdoa semoga suatu saat nanti gue dipertemukan lagi sama lo. Dan akhirnya? Doa gue terkabul Jan, gue seneng bisa lihat lo walau dari jauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar rasa (End)
Teen Fiction"Kalaupun bisa memilih, gue gak akan cinta sama lo sharul!!" Sesakit, sesalah, sesusah itukah mencintai seorang Mahameru Sharul Ganendra itu? "Andaikan gue tau perasaan lo ke gue jani, andai gue lebih peka sama perasaan lo!!" Kedekatan membuat mere...