~ 36 ~

144 18 13
                                    

Assalamu'alaikum

Hai Hai absen dulu yok
Masih ada yang nungguin kan?

Yuk yuk merapat

Happy Reading

...... 💮 ......

DENGAN kecepatan penuh menerjang panasnya jalanan juga panas didalam tubuh karena menahan amarah, bisa-bisanya mereka berdua menutup rapat kabar ini dari Kanaya dan Angga. Dan mereka baru tahu kalau Anjani dan Abay akan pergi kurang dari satu jam lagi, ingin rasanya mereka marah melampiaskan segalanya.

"Etdah bener-bener ya punya sahabat gini amat, udah tahu mau pergi hari ini malah ngasih taunya sekarang," omel Kanaya setelah mereka sampai di bandara.

"Udah yang jangan ngomel dulu kita cari mereka baru tuh mau kamu pukulin omelin atau apapun terserah kamu," ujar Angga.

"Ya ampun Ngga bayangin ini detik-detik terakhir baru mereka ngomong sama gue, itupun lewat pak Samsul yang ngasih tau."

Sempat bingung kenapa pak Samsul dibawa-bawa namun sebelum bertanya tangan Angga sudah ditarik Kanaya berlarian ke sana kemari mencari Anjani di seluruh penjuru bandara.

Karena waktu mereka sudah tidak banyak lagi, kurang dari tiga puluh menit mereka akan berangkat. Ingin rasanya Kanaya menangis meraung-raung.

Tak lama setelah mereka masuk kedalam, the usil juga baru saja sampai setelah berjibaku dengan padatnya jalanan, panas matahari dan kepanikan akhirnya mereka sampai. Bahkan mereka tak sadar kalau dibelakang mereka sedari tadi Lina dan Zoya juga ikut dalam aksi kebut-kebutan mereka.

"Emang bener ya Lin Anjani sama Saga pergi hari ini emang mereka mau kemana sih?" tanya Zoya yang masih belum paham.

"Gak tau Zoy, kita ikutin mereka aja biar tahu nanti malah ketinggalan lagi." Zoya pun pasrah saja tangannya ditarik Lina.

Sayangnya mereka berdua ketinggalan jejak Sharul dkk, langkah mereka yang sangat lebar apalagi kalau berlari tidak memungkinkan untuk Lina mengejar. Mereka berkeliling mencari keberadaan Sharul, baru setelah mendengar keributan di suatu sudut baru lah mereka pergi kesana.

"Itu mereka deh Lin." Lina masih mengawasi dari jauh.

"Pak, ijinkan saya masuk pak, temen saya mau berangkat pak!"

Ternyata the usil ditahan oleh beberapa petugas keamanan karena mereka disangka membuat keributan dengan teriak teriak memanggil Anjani, juga mereka yang masih memakai seragam SMA dikira bolos sekolah atau mau membuat rusuh.

"Kalian pulang saja jangan buat keributan disini," ujar salah satu petugas keamanan disana.

"Pak, ijinkan kami bertemu sahabat kami sebentar sebelum mereka berangkat pak. Kami janji tidak akan buat keributan," ujar Arvin setengah memaksa dengan nada tegas dan tatapan tajamnya.

Entah karena sudah lelah berdebat dengan anak SMA atau karena ucapan tegas penuh penekanan dan tatapan tajam Arvin akhirnya petugas itu mempersilahkan masuk dengan tanpa keributan lagi.

Akhirnya mereka bisa masuk dan segera berlari saat melihat punggung Kanaya dan Angga, Lina dan Zoya mengikuti mereka dari belakang dengan masih menjaga jarak.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang