~ 31 ~

135 14 10
                                    

Assalamu'alaikum readers

Jangan bosen ya bacanya
Masih nungguin kan?

Yuk capcus yuk

Happy Reading

...... 💮 ......

RINGAN rasanya saat beban yang ditanggung di pundak sudah terlepas sempurna, tinggal menunggu hasil dari ilmu yang mereka terima apakah diserap baik dan menghasilkan suatu nilai yang baik atau sebaliknya. Langkah selanjutnya lah yang menentukan masa depan mereka sebenarnya, akankah kelak akan menjadi orang yang sukses.

Lika-liku putih Abu-Abu memang tak mudah, suka dukanya telah mereka rasakan selama telah menjadi siswa tiga tahun ini. Semua tak luput dari usaha, doa dan pengorbanan, yah setidaknya harus ada yang dikorbankan agar masa SMA semakin berwarna.

"Huh...akhirnya gue bebas! dari penderitaan yang menyiksa otak gue," ucap seorang yang sudah gembar-gembor tak jelas setelah keluar dari ruangan.

"Alah gaya lo, sok-sokan mikir lo ay ay padahal otak gak digunain sama sekali." Nah kan udah mulai gelut lagi nih.

"A—"

"Kalau mau gelut lagi silahkan, habis ini gue bawa kalian ke KUA tapi!" sela Anjani yang terlampau jengah, dia sangat bosan mendengar perdebatan unfaedah dari Kanaya dan Abay yang tiada habisnya.

Dan terbukti mereka langsung diam walau masih perang mata sih, emang Anjani mendoakan mereka jodoh. Lihat saja beberapa tahun lagi pasti undangan tersebar atas nama Kanaya Aurora dengan Sagara Abay Guinandra, membayangkan saja sudah membuat Anjani terkekeh dia akan ngakak habis-habisan kalau benar terjadi.

"Mumpung gue lagi baik, gue pesenin deh." Abay duduk di kursi kantin dan berhadapan dengan Kanaya.

"Yah..nanggung banget njir, traktir lah masa pesenin doang!" protes Kanaya.

"Hmm..oke deh you win! gue traktir!" sontak Kanaya dan Anjani bersorak kegirangan, kapan lagi kan orang sepelit Abay ingin mentraktir sesuatu. Harus dikuras habis pokoknya.

Ini hari terakhir mereka berjuang di SMA, tadi baru saja selesai Ujian Nasional yang terakhir dan perasaan seketika lega walau belum tahu hasil akhirnya. Banyak siswa yang berteriak heboh karena selesai UN, ada yang langsung pulang atau main kemana dulu dan ada juga yang masih menetap di sekolah untuk ke kantin atau urusan lain.

Di kantin juga ramai, mereka termasuk Anjani pasti akan merindukan suasana ini, makanan dan juga segalanya yang ada di SMA ini. "Pokoknya setelah ini selama menunggu hari kelulusan nanti, kita happy-happy!!!" teriak Kanaya.


Selama tertarik dalam ruang lamunan, Anjani menoleh menatap Kanaya yang juga tengah menatap kearahnya dan Abay bergantian.

"Hayuk weh urang mah ngikut" ujar Anjani dengan logat sundanya.

"Urang? Makanan apaan tuh?" tanya Abay, maklum lah orang Malang dia.

"Dari goa mana lo urang aja gak tahu, itu bahasa Sunda artinya gue atau aku. Makanya belajar bahasa Sunda!" sarkas Kanaya pedas.

Lingkar rasa (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang