Assalamu'alaikum
Happy Reading
...... 💮 ......
BUKAN mahasiswa baru lagi, tetapi tak disangka Anjani sudah resmi menjadi mahasiswa Universitas Negeri Malang rasanya senang bukan main. Apalagi ditemani dengan Abay, Kanaya dan Rayyan, iya kalian gak salah baca kok memang Rayyan juga kuliah di sana dan merupakan kakak tingkat di kampusnya.
Karena sudah best friend banget, Kanaya ikut Anjani ambil jurusan Ilmu Pendidikan karena Anjani ingin menjadi seorang guru yang baik. Sementara itu Abay mengambil jurusan teknik, dan Rayyan yang telah dulu mengambil jurusan MIPA. Berbulan-bulan mereka menjadi mahasiswa disibukkan oleh tugas-tugas kuliah, presentasi tugas, kuis dadakan semua bukan hal tabu lagi.
Anjani enjoy saja, dia menikmati bersama Kanaya karena dia juga satu kelas dengan sahabatnya itu. Keduanya selalu bersama kemana-mana, karena Kanaya tidak mau kehilangan Anjani lagi katanya.
"Aku seneng banget deh Nay, alhamdulillah Allah Maha baik sama semua hambanya. Kebahagiaan aku udah lengkap, ada kamu sama Abay dan mas Rayyan di hidup aku. Juga kita yang udah hijrah bareng-bareng, ngaji bareng, murajaah bareng, aku seneng banget Nay."
Mereka berdua tengah berada di kantin fakultas, setelah matkul hari ini selesai semua mereka beristirahat sejenak di kantin sembari memesan makanan ringan karena hari sudah mulai sore.
Dan jangan heran kalau kosakata Anjani dan Kanaya berubah setelah ini, karena mereka tidak hanya berubah secara penampilan tetapi juga sikap yang harus dirubah.
"Iya Jan, jadi gak sia-sia dong aku kabur waktu itu? Apa jadinya hidupku gak ada kamu Jan. Aku pengen kita kuliah bareng, pokoknya bareng terus hehe."
Menyeruput es dawet minuman favorit dan terlaris di kampus, menatap Kanaya yang sangat anggun memakai kerudung berwarna abu menutup dada juga sweater hitam dan rok plisket abu.
"Kamu ini, eh gimana kabar orang tua disana?"
"Alhamdulillah baik, mereka terima dan ikhlas aku kuliah disini dan juga memfasilitasi segala kebutuhanku disini. Aku seneng banget dong."
"Terus kabar si ehm gimana?"
Hampir saja Kanaya tersedak dawet yang diminumnya kalau tidak segera dia telan dan menatap Anjani garang, "apaan sih Jani, aku udah move on ya gak penting banget mikirin mantan yang jelas-jelas bukan mahrom."
Oh iya sepenggal cerita tentang kaburnya seorang Kanaya ke Malang yang awalnya tanpa restu orang-tua dan harus melewati berbagai rintangan dan ancaman tentunya.
Juga karena itu kisah percintaan Kanaya dan Angga kandas saat itu juga, itu sebabnya baru satu minggu kemudian Kanaya bisa menyusul ke Malang. Kanaya yang memutuskan karena lebih memilih Anjani daripada Angga, sementara Angga tidak mau hubungannya harus LDR dan jadilah kandas saat itu juga.
Entah mereka masih komunikasi atau tidak tapi Anjani selalu mengingatkan kalau silaturahmi harus dijaga, tidak boleh putus walau nyatanya hubungan mereka sudah putus. Toh mereka masih bisa berteman karena status Angga adalah masih adik kelas mereka.
"Iya Nay, lagian kan pacaran gak boleh dalam islam. Kalau bisa langsung nikah kenapa harus pacaran dulu? Tapi bagaimanapun silaturahmi harus tetap dijaga Nay. Kalau seandainya kalian ketemu juga harus saling sapa dan salam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar rasa (End)
Teen Fiction"Kalaupun bisa memilih, gue gak akan cinta sama lo sharul!!" Sesakit, sesalah, sesusah itukah mencintai seorang Mahameru Sharul Ganendra itu? "Andaikan gue tau perasaan lo ke gue jani, andai gue lebih peka sama perasaan lo!!" Kedekatan membuat mere...