53 - Surprise

877 111 18
                                    

Selamat membaca ^_^


"Eomma, oppa udah sampai." ujar Seunghee setelah melihat ke luar.

"Je, siap-siapa sana!" titah eomma pada Jehan yang sedang menonton acara tv bersamanya.

Jehan mengangguk, lalu berlari kecil ke pintu. Jehan mengambil cuti pertamanya agar bisa berkunjung ke Negeri Ginseng untuk menemui kekasihnya.

Haechan terkejut saat membuka pintu, sosok yang paling ia rindukan ada dihadapannya sekarang.

"Oppa, annyeong!"

"Jehan, ini beneran kamu?" Jehan mengangguk pasti. "Aku gak lagi halu kan?"

"Enggak kok, beneran aku.. Sini, oppa!" Jehan merentangkan kedua tangannya.

Haechan langsung berhambur ke pelukan gadisnya. Ia memeluknya erat seolah tak ada hari esok.

"Kamu gapapa kan? Kapan sampai? Aman aja kan? Gak ada yang ngikutin kamu?"

Jehan merasa aneh dengan pertanyaan kekasihnya, tapi ia menepisnya. "Gapapa kok, baru tadi pagi, gak ada yang ngikutin, aman."

"Syukurlah." Haechan mengecup puncak kepala Jehan.

Jehan mendongak untuk melihat wajah kekasihnya. "Happy anniversary, sayang.."

Haechan terdiam sejenak, ia baru ingat. "Happy anniversary.." balasnya, lalu mengecup bibir Jehan.

"Oppa, mau aku buatin teh jahe?"

"Boleh."

"Yaudah, aku buatin sekarang. Kamu bersih-bersih aja dulu."

Haechan mengangguk, lalu masuk ke kamarnya setelah menyapa eomma dan Seunghee. Jehan menuju dapur untuk menyiapkan teh jahe.

"Oppa, boleh aku masuk?" tanya Jehan di depan pintu kamar Haechan.

"Masuk aja."

Jehan masuk membawa segelas teh jahe di tangannya. Ia meletekkan gelasnya di atas meja, lalu membantu kekasihnya mengeringkan rambut.

Haechan menyesap teh nya. "Wah.. Aku kangen rasa ini."

Jehan terkekeh sambil terus mengeringkat rambut kekasihnya. "Padahal kamu bisa bikin sendiri, atau mau aku kirimin tehnya yang biasa aku pake dari Indonesia?"

"Tetap aja beda, yang aku butuh itu tangannya Jehan Arina buat bikin ini."

"Masa tangan aku mau ditinggalin di sini?"

"Sama orangnya dong, masa tangannya doang."

Jehan terkekeh. "Oh ya! Oppa, aku ke kamar sana sebentar ya.."

"Ngapain?" Haechan bertanya. Jehan hanya tersenyum menanggapi.

Tak sampai satu menit, Jehan kembali. "Tada! Nih, seonmul." Jehan memberikan sekotak hadiah untuk kekasihnya.

* Seon-mul 선물 = gift = hadiah *

"Apa ini?"

"Buka aja."

Haechan menatap gadisnya menelisik, senyuman tak lepas dari wajahnya. "Aku buka ya." Jehan mengangguk.

Haechan membuka kotak hadiahnya dan menemukan bungkusan plastik di dalamnya. Ia terdiam, mulai mengerti pola permainan Jehan.

Haechan lanjut membuka plastiknya, ia bertemu lagi dengan sebuah kotak yang dibungkus kertas kado. "Sayang, kamu boros tau kalau kayak gini.." ujarnya dengan senyuman yang sulit diartikan.

[1] So I Married My Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang