55 - Masalahnya

849 111 5
                                    

Selamat membaca ^_^

Setelah berpikir panjang, Jehan memutuskan untuk mendengarkan penjelasan Haechan. Entah akan percaya atau tidak biar ia putuskan nanti. Daripada terus berspekulasi, lebih baik mendengarkan.

Malam harinya, Haechan langsung bergegas menuju rumah Nina setelah menerima panggilan dari Jehan. Baru keluar dari kamarnya, Haechan sudah dicegat oleh eomma yang meminta penjelasan soal berita tersebut.

Keluarga mereka berkumpul untuk 'menyidang' Donghyuck atas berita yang membahas tentang dirinya. Mengetahui Seungmin sedang menuju ke rumah, Haechan meminta adiknya untuk menjemput Jehan di rumah Nina, ia boleh membawa Nina untuk menemani Jehan.

Eomma memarahi putra sulungnya habis-habisan, ia jelas tidak percaya anaknya bisa berbuat seperti itu. Haechan menerima semuanya, ia mengerti, pasti eomma juga kecewa mendengar berita seperti itu dan ikut merasa malu atas kesalahan yang bahkan tidak diperbuat oleh putranya. Selain itu, Haechan ingin menunggu Jehan datang untuk menjelaskan semuanya agar ia tidak perlu menjelaskan berkali-kali. Selagi menunggu Jehan, biarkan eomma menumpahkan semuanya.

Jehan dapat merasakan suasana tegang saat ia datang.

"Je.., kamu dari mana? Eomma nyariin kamu." eomma langsung memeluk Jehan begitu ia datang.

Jehan tersenyum, "Aku tadi ke rumah Nina, eomma. Maaf gak bilang dulu sama eomma."

"Terus kenapa sekarang ke sini? Kamu gak istirahat aja di rumah Nina, kamu pasti kaget kan dengar beritanya?"

"Gapapa eomma, aku mau dengar penjelasan oppa. Lagian Nina temenin aku, gapapa kan eomma?"

"Gapapa, Nina kan bagian keluarga kita juga." eomma beralih menatap Nina, lalu mengusap tangannya.

"Eomoni.." Haechan menginterupsi.

* Eo-meo-ni 어머니 = bentuk yang lebih baku dari eomma *

"Yaudah, coba jelasin." eomma menjawab tanpa memandang Haechan. "Sejelas-jelasnya, ceritain semuanya. Jangan ada yang ketinggalan sedikitpun."

"Ne, eomeoni.." Haechan tersenyum getir, lalu mulai menceritakan semuanya.

~~ flashback ~~

Beberapa bulan lalu, ada sebuah paket yang datang ke asrama. Paket itu ditujukan kepada Haechan, tanpa nama ataupun alamat pengirim. Isinya flashdisk dan sepucuk surat yang bertuliskan, "Jagiya, bogoshipeo."

Haechan membuka paketnya bersama Johnny, awalnya mereka mengira kalau itu dari Jehan. Bingung sekaligus penasaran, mereka memutar fd tersebut di komputer. Isinya adalah foto-foto saat Haechan sedang makan malam perusahaan bersama para member dan staff.

Tak hanya itu, terdapat juga satu video seperti rekaman cctv di lorong sebuah hotel. Nampak sepasang pria dan wanita memasuki salah satu kamar sambil bercumbu. Wajah mereka tidak begitu terlihat, tapi pakaian yang dipakai si pria sama seperti yang dipakai Haechan di makan malam perusahaan tersebut-- sama-sama kaus putih dan celana hitam, dari belakang ia terlihat seperti Haechan.

"Ini bukan lo kan?" Johnny tidak percaya adiknya akan melakukan hal seperti itu.

Haechan menggeleng "Gak tau.., tapi gue rasa bukan."

"Lo kemana habis makan malam waktu itu?" Johnny tidak begitu tahu karena ia sedang berada di Chicago saat itu.

Haechan mencoba mengingat tapi tidak bisa, ia menggeleng sebagai jawaban.

[1] So I Married My Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang