1

2.8K 154 14
                                    

Bagaimana biasanya sebuah keseharian dimulai?

Dengan aroma pohon di pagi hari?

Atau ...

Dengan kicauan burung?

Tidak. Itu tidak terjadi di sini. Ini perkotaan yang hanya ada gedung bertingkat dan suara alat berat yang saling bersahutan.

Yang paling realistis adalah, dengan deringan alarm yang tiap menitnya dimatikan dan mengatakan pada diri sendiri akan bangun di alarm berikutnya.

Tapi, alarm itu sepertinya tidak ada harga dirinya dihadapan seorang Kim Yoora. Gadis berkulit putih dan berambut hitam sepinggang itu, selalu lebih dulu membuka mata dari pada dentingan suara dari ponsel miliknya.

Lihat saja dia sekarang sudah sibuk di dapur kecil rumah atap miliknya yang sudah tiga tahun terakhir dia tempati, padahal masih pukul tiga pagi sekarang.

Bukan untuk membuat sarapan, dia hanya sedang menyeduh kopi yang dia anggap lebih penting dari pada sarapan berbentuk padat lainnya.

Dia memijat leher belakangnya sambil menunggu tetesan kopi yang dia buat terkumpul semua. Sesekali tubuhnya dia regangkan layaknya orang sedang pemanasan sebelum berperang.

Dan ketika matahari belum benar-benar terlihat seutuhnya, dia sudah menghabiskan secangkir kopi itu.

Dia berjalan kembali ke kamar sambil menguncir rambutnya ke atas hanya agar tidak menghalangi gerakannya dalam mempersiapkan barang yang akan dia bawa untuk hari ini.

Ditaruhnya semua barang di atas tempat tidur sambil memeriksa semua dengan teliti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditaruhnya semua barang di atas tempat tidur sambil memeriksa semua dengan teliti. Yoora paling tidak suka bila ada barang tertinggal atau tidak sesuai dengan apa yang dia mau. Itu akan merusak semua suasana hatinya dalam waktu lama.

Tas cokelat yang warnanya semakin memudar itu dia sampirkan ke bahu sebelah kanan setelah memasukkan semua yang dia butuhkan.

Memeriksa sekali lagi semua sudut sebelum akhirnya dia meninggalkan rumah untuk seharian nanti.

Yoora berjalan hati-hati menuruni tangga kecil yang menghubungkan rumah atapnya dengan lantai di bawah. Juga menjaga suara langkah kakinya tidak mengganggu orang-orang yang masih terlelap di dalam apartement mereka yang satu gedung dengannya.

Langkahnya berhenti di sebuah halte yang jadi gerbang awal harinya. Sambil menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerja pagi ini, dia mengeluarkan buku kecil berisi semua catatan yang harus dia kerjakan seharian nanti. Ada sederet pekerjaan yang sudah menunggu Yoora di saat matahari masih bersiap berganti posisi dengan bulan. Seperti biasanya.

Bus berwarna hijau yang ditunggu Yoora itu akhirnya datang, dan berhenti tepat di depan gadis itu. Yoora menyapa sekilas sopir yang setiap hari mengantarnya layaknya teman tanpa mengenal ketika berjalan masuk ke dalam bus.

Laki-laki paruh baya itu pun tersenyum ramah melihat kedatangan Yoora dengan tas besar di bahu gadis itu. Selalu seperti itu.

Yoora juga selalu duduk di kursi yang sama. Di bangku kedua dari belakang dan bersebelahan dengan jendela. Dia mengeluarkan catatannya bersamaan dengan bus yang mulai berjalan. Memberi tanda pada pekerjaan penting yang akan dia lakukan.

INNER CHILD (✔️Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang