44

353 65 14
                                    

Taehyung masih terkurung dalam ruang rapat ketika dia melihat Yoora keluar. Laki-laki ini disibukkan dengan orang-orang yang panik akan nasip mereka setelah kekalahan dari pihak keluarga Jung.

Sedangkan lawan Taehyung itu sudah pergi setelah beberapa orang yang bekerja di kantor polisi mendatangi mereka beberapa saat yang lalu. Sepertinya ini hari yang panjang bagi mereka. Terutama untuk Jung Wan.

Taehyung bergerak mundur dan mendorong Namjoon hingga laki-laki yang badannya lebih dari dia ini berada di depannya. Dia menepuk bahu sahabat sekaligus sekretarisnya ini pelan.

"Urus ini dulu ya," ucap Taehyung di dekat telinga Namjoon.

Baru Namjoon akan protes, atasannya itu sudah menghilang. Dia berhasil menyelinap keluar tanpa ketahuan oleh mereka. Tujuannya kini mencari keberadaan Kim Yoora.

"Di mana kakakmu?" todong Taehyung begitu melihat Jungkook keluar dari toilet.

"Di ruanganmu sepertinya. Dia bilang kepalanya pusing karena kelelahan."

Taehyung segera melesat ke tempat yang disebutkan Jungkook tadi. Tak ingin orang itu pergi lagi sebelum memberinya penjelasan tentang hari ini.

Dia mengetuk pintu ruangannya sendiri. Terdengar aneh memang. Tapi demi keutuhan aliansi yang baru mereka deklarasikan, tak masalah kalau Taehyung melakukannya.

"Ya," jawab Yoora atas ketukan itu.

Taehyung dengan tepat menatap sosok Yoora yang duduk di sofa panjang sambil memijat pelipisnya begitu pintu terbuka. Mata gadis itu terpejam erat seakan menikmati rasa sakit yang menyerang.

"Butuh obat?" tanya Taehyung terlihat khawatir. Terlebih lagi kening Yoora yang mengkerut dan keringat dingin mulai muncul.

"Sudah," jawab Yoora singkat.

Taehyung duduk di kursi yang berada di depan Yoora. Menanti gadis ini bisa diajak bicara baik-baik dengannya.

Yoora membuka matanya perlahan ketika merasakan tatapan Taehyung padanya. Ya. Laki-laki tampan itu memperhatikan Yoora di tiap detik yang mereka lalui. Menyimpan gambaran ini dalam kenangannya. Bagaimana Yoora bergerak, dan hanya duduk seperti sekarang.

Yoora mengambil sebuah kertas yang tergeletak di meja di antara mereka berdua, lalu menggesernya ke arah Taehyung. Setelahnya, dia kembali memejamkan mata karena pusingnya belum juga hilang.

"Perjanjian?" tanya Taehyung setelah membaca isinya.

"Ya."

"Sebelum ini. Bisa jelaskan padaku semuanya?"

"Apa?"

"Kenapa kau ... Seorang Kim Yoora tiba-tiba bisa datang ke kantorku dan mengatakan kalau kita sudah menikah?"

"Tidak buta huruf kan? Kau sudah membaca akta nikah kita tadi," jawab Yoora dengan pandangan tajam pada Taehyung.

"Tapi aku tak pernah merasa menyetujui ini walau aku sudah melamarmu."

Yoora mengeluarkan passport dan stempel milik Taehyung dari tas yang dia bawa. Melemparnya ke meja begitu saja.

"Dari mana kau dapatkan?"

"Cobalah mengunci kamar pribadimu mulai sekarang," jawab Yoora terdengar santai.

Ternyata itu tujuan dari kedatangan Yoora ke rumah Taehyung tadi. Hanya untuk mengambil syarat dari pendaftaran pernikahan berupa identitas diri dan stempel pribadi yang dimiliki pasangan.

Yoora dengan mudah masuk ke rumah Taehyung karena memang tak pernah ada larangan baginya untuk ke sana. Terlebih lagi, semua pembantu Taehyung mengenal Yoora sebagai orang terdekat dari tuan mereka. Maka izin itu pun dengan gampang Yoora dapatkan.

INNER CHILD (✔️Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang