46

370 65 24
                                    

Suara tembakan itu terdengar begitu nyaring. Bukan hanya sekali. Tapi dua kali. Sangat keras dan memekakkan telinga.

Ada seseorang yang tergeletak dengan bersimbah darah di atas lantai berdebu ini. Tak bergerak. Bernafas pun tidak. Tubuhnya mendingin bersamaan dengan nyawa yang telah terenggut darinya.

Suasana menghening. Tak ada yang bersuara dalam semenit lamanya. Hanya fokus pada manusia yang telah menjadi mayat itu sampai suara tawa dari Jung Wan terdengar.

Menggelegar di antara sunyi. Laki-laki itu tertawa seperti sedang menonton acara komedi terlucu yang pernah ada. Wajahnya bahkan tampak memerah dengan tawa lebar yang tak hilang dari bibirnya.

"Dia mati. Lihat. Dia mati. Huwahahaha," kata Jung Wan yang tertawa keras sampai membungkuk memeluk perutnya sendiri.

"Dasar bodoh," katanya lagi sambil menendang perut si mayat. Ekspresi wajahnya dengan cepat berubah serius disertai tatapan mata tajam menakutkan.

"Dan kau juga akan jadi orang bodoh selanjutnya bila bergerak satu centi dari tempatmu sekarang," ucap Yoora yang tiba-tiba sudah berada di belakang Jung Wan dengan pistol yang dia pegang.

Yoora melakukan hal sama dengan apa yang Jung Wan lakukan pada Taehyung tadi. Menodongkan senjata pada kepala lawannya.

Jung Wan mengangkat tangan tanda menyerah untuk saat ini dengan pistol yang masih ada di tangan. Namun, dia kembali tersenyum lebar. Lebih mirip seringai sekarang.

"Kau bisa apa memangnya?" tantang Jung Wan.

"Mau mencobanya? Sekalian aku mengenalkan diri padamu."

Jung Wan terdiam. Matanya melirik ke sekeliling. Dia baru tersadar kalau anak buahnya sudah banyak yang roboh oleh serangan halus dari gadis satu ini. Sepertinya dia terlalu sibuk menikmati pertunjukkan hingga tak tahu yang terjadi.

"Mereka menyerangku lebih dulu. Jadi ini dianggap sebagai pembelaan diri. Aku tak membunuh mereka. Tenang saja. Aku hanya membuat merek tak sadar untuk beberapa saat," kata Yoora sedikit lebih lantang pada orang-orang yang ada di hadapannya.

Orang-orang yang memakai rompi anti peluru dan bersenjata lengkap. Wajah mereka semua datar dan dingin. Tak menampilkan ekspresi apa pun dan hanya fokus pada satu orang. Jung Wan.

Mereka yang berjumlah sekitar lima belas orang ini adalah gabungan dari pengawal yang dibawa oleh Namjoon dan beberapa lainnya berasal dari keluarga Kwon.

Meski berbeda asal, mereka satu tujuan. Menyelamatkan siapa saja yang bisa bertahan di situasi yang cukup serius ini.

Yoora yang datang bersama mereka terus bergerak gelisah. Apa kalian pikir gadis yang hampir mati karena cemas ini akan diam dan berperan sebagai penonton saja? Tentu saja tidak.

Terlebih yang berada dalam bahaya adalah orang-orang yang dia kenal. Adik yang selalu membuat dia pusing akan kelakuannya. Serta laki-laki yang baru beberapa jam yang lalu menjadi suaminya.

Yoora tanpa sepengetahuan para pengawal itu, mengambil satu pistol dan sebilah pisau dari kotak tempat penyimpanan senjata yang mereka bawa.

Dan dia menyelinap ke belakang gudang tanpa ada yang menyadari kehadirannya. Tapi, satu langkah kecilnya saat memasuki gudang diketahui oleh anak buah Jung Wan. Namun, sebelum orang itu mengeluarkan satu suara pun, dia sudah dibungkam oleh pukulan di wajahnya oleh Yoora.

Pukulan lain yang juga cukup keras di leher mereka semua diberikan Yoora secara cuma-cuma hingga mereka ambruk tanpa perlawanan dalam keheningan yang dibuat olehnya. Hingga akhirnya dia berhasil mencapai Jung Wan dan menodongkan senjatanya sekarang.

INNER CHILD (✔️Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang