Mendung ...
Langit hari ini tak bersahabat untuk beberapa orang. Gelap. Mengisyaratkan kegelisahan lain yang seakan terlukis di sepanjang mata memandang ke atas sana.
Sama seperti seseorang yang kini tak tahu dia hidup atau mati. Bergerak namun serasa mematung.
Waktunya berhenti karena seseorang. Berhenti ketika dia yang dicintai memilih pergi menjauh dari hidupnya.
"Memikirkan dia lagi?" tanya Namjoon setelah melewati pintu ruangan Taehyung. Hari ini pun wajah sang presdir mirip aspal baru. Datar. Seperti hari-hari sebelumnya.
Taehyung hanya melihat sekilas ke arah Namjoon, lalu melanjutkan kembali apa yang sedari tadi dia kerjakan. Tak berniat menanggapi laki-laki yang badannya makin berotot itu. Macam Hulk, namun dalam versi yang lebih tampan dan kharismatik.
Namjoon tak merasa sakit hati karena sikap atasannya itu, dia memilih mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang tampak seperti kapal pecah ini.
Jujur, dia sendiri bukan tipe orang yang sangat rapi. Tapi kalau bekerja dengan berbagai kertas yang berserakan dan tumpukan berkas di beberapa sudut ruangan seperti sekarang, dia bisa pusing dan malah menghambat pekerjaannya.
"Sudah berapa hari kau di sini? Tidak ada yang membersihkan ruanganmu sebelumnya?"
"Aku tidak mengizinkan orang lain masuk ke mari," jawab Taehyung.
"Jadi aku bukan orang lain? Tidak takut kalau aku akan seperti Kim Yoora?"
Mata Taehyung berubah dingin begitu nama itu disebutkan. Namjoon mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada. Tanda permintaan maaf darinya.
"Mau sampai kapan kau begini?" tanya Namjoon.
"Apa?"
"Kapan terakhir kali kau pulang ke rumah?"
"Entahlah," jawab Taehyung acuh.
"Kubantu kau mengingatnya. Kau pulang ke rumah sekitar tiga hari yang lalu. Kemudian, begitu kembali ke kantor mengurung diri dengan semua pekerjaan yang ada di sini. Bisa-bisa kau pindah ke mari. Tingkahmu ini membuat karyawan jadi segan."
"Memangnya kenapa? Aku tidak membebani mereka dengan pekerjaan yang berlebihan."
"Tentu saja. Karena semua pekerjaan mereka kau yang menghandle. Kau membuat mereka bingung bagaimana harus bersikap. Di saat mereka bisa pulang cepat, tapi presdirnya malah memilih untuk lembur. Sendirian pula. Mengenaskan," kata Namjoon sambil menyingkirkan jas milik Taehyung dari kursi yang akan dia duduki. Lalu melempar jas itu begitu saja ke arah sofa.
Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada sambil mengarahkan pandangan ke arah Namjoon. Laki-laki bermata naga itu hanya tersenyum lebar hingga kedua matanya menyipit walau mendapat tatapan mematikan dari Taehyung.
"Minumlah air yang banyak. Agar lebih tenang layaknya sungai," kata Namjoon mencoba melucu. Namun Taehyung masih menanggapinya dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...