Yoora segera mengganti sepatu kets yang dia pakai dengan sepatu heels yang dibelikan Taehyung sebelum masuk ke tempat yang pertama kali dia datangi ini. Pagi-pagi tadi, atasannya yang terhormat itu, mengiriminya pesan yang berisi perintah agar Yoora datang ke rumahnya karena ada sesuatu yang amat maha penting terjadi. Dan mau tidak mau, dia harus menuruti permintaan Taehyung meski ini belum masuk jam kerjanya.
Karena jaraknya yang lumayan jauh, Yoora harus beberapa kali berganti bus dengan cepat layaknya tupai yang melompat dari sana ke sini. Melelahkan. Karena itulah dia memilih memakai kets ketimbang sepatu berhak tinggi yang masih sulit dia kendalikan.
Dan begitu mereka berdua bertemu ... Yoora segera tahu kalau perjuangannya sangat sia-sia.
"Anda meminta saya pagi-pagi ke mari hanya untuk memilihkan buah apa yang cocok untuk sarapan?" tanya Yoora dengan senyum yang dipaksakan.
"Ya. Ini sangat penting untukku. Aku tidak bisa memulai hari tanpa makan buah," jawab Taehyung tanpa beban.
"Durian. Makan saja buah durian."
"Ha? Kau yakin dengan itu?"
"Sangat yakin. Jangan lupa minum dari kulitnya supaya tidak mabuk. Saya permisi."
"Mau ke mana?"
"Saya juga tidak bisa melewatkan sarapan."
"Makan saja di sini."
"Tadinya saya juga berniat makan di sini."
"Benarkah? Kau mau apa?"
"Saya berniat memakan Anda kalau terus saja membuat saya mengumpat dalam hati," jawab Yoora dengan senyuman lebar.
Senyuman yoora malah membuat taehyung bergidik ngeri. Aura gadis itu yang sedang kesal benar-benar menakutkan. Seakan yang dihadapannya kini bukan Yoora sang sekretaris melainkan vampire yang sedang memamerkan dua tarinyanya dengan wajah cantik bak porselen.
"Tunggu di depan. Kita berangkat bersama. Sekarang pun kalau kau mau pergi dengan bus akan sulit. Dan ... Hiruplah udara segar yang banyak. Itu bisa membantumu menurunkan emosi."
Meski sedang kesal, Yoora menuruti juga perintah baru dari Taehyung. Sambil menunggu laki-laki itu muncul, Yoora memperhatikan lingkungan sekitar rumah atasannya ini.
Rumah Taehyung berada cukup jauh dari pagar depannya. Tidak ada tetangga di sebelah rumah, yang ada malah beberapa pohon besar tertata rapi serta sebuah lapangan hijau kecil yang bisa dibuat bermain sepak bola bila sedang bosan. Dan tidak jauh dari sana, ada sebuah bangunan seperti rumah kaca yang sepertinya berisi berbagai macam tanaman bunga.
Rumah seorang presdir memang tidak perlu diragukan lagi besarnya. Meski Taehyung tinggal sendiri, ada sekitar enam buah kamar lainnya yang ukurannya sebesar rumah atap Yoora. Belum lagi ruangan baca, kerja dan santai yang bisa jadi tempat untuk mengadakan konser dengan kapasitas seratus orang.
Aroma pohon yang segar serta suara air dari danau buatan yang ada, berhasil membuat perasaan Yoora kembali tenang dan waras. Padahal biasanya dia bukan tipe orang yang dengan mudahnya marah begini, tapi entahlah kalau berurusan dengan Ahn Taehyung. Rasanya ada tanduk merah di kepala laki-laki itu yang membuat Yoora ingin mencabutnya segera.
Sopir segera bergerak begitu melihat Taehyung keluar dari rumah. Taehyung menggeleng dan memberi isyarat agar si sopir minggir. Hari ini dia kembali mengendarai mobilnya sendiri.
"Ayo. Kita masih punya banyak waktu untuk mengisi perut," ucap Taehyung dengan senyuma lebar sebelum masuk ke mobil.
Wajah tembok datar sudah Yoora pasang begitu dia mengambil tempat di kursi di samping pengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...