Tidak ada yang namanya malam pekat di desa ini. Bukan karena cahaya lampu yang terus menyala, melainkan karena sinar bulan dan kunang-kunang yang sebagai penerang terus saja terlihat. Pemandangan yang sulit didapatkan ketika berada di pusat kota.
Di samping tembok rumah Taehyung, berjejer beberapa botol berisi kunang-kunang hasil tangkapan Yoora dan Ra-On tadi. Kedua gadis itu seperti anak kecil yang menemukan taman bermain bagi mereka di sini.
Di perkebunan Taehyung yang luas, keduanya menangkap hewan yang bercahaya ketika gelap itu. Awalnya mereka terkesan takut karena pertama kali melihatnya. Tapi saat Taehyung menunjukkan betapa cantiknya cahaya mereka, keduanya malah berebut ingin melihat lebih dekat macam anak TK yang sedang penasaran akan sesuatu.
Lalu saat menemukan tongkat berjaring, mereka berlarian ke sana ke mari mengitari perkebunan ini demi bisa mendapatkan kunang-kunang sebanyak mungkin.
"Taehyung," panggil Yoora yang mengucek matanya sambil menarik ujung baju Taehyung.
"Ngantuk ya?" jawab Taehyung sambil mengusap kepala Yoora dengan lembut. Yoora mengangguk, dia lalu mendekat pada Taehyung dan memeluknya.
"Sepertinya mereka lelah bermain," gumam Yoongi yang sedang dalam posisi yang sama dengan Taehyung. Ra-On berada dalam dekapannya dan sayup-sayup mata gadis itu mulai tertutup sambil bersandar penuh pada tubuh Yoongi.
Yoora mendongak pada Taehyung dengan dagu dia letakkan ke dada laki-laki itu. Gemas rasanya Taehyung pada gadis satu ini. Dia mencium bibir mungil itu sekilas, Yoora tersenyum lalu membenamkan wajahnya ke dada Taehyung. Malu.
"Mau kugendong?" tanya Taehyung lembut. Yoora mengangguk.
Taehyung mengangkat tubuh Yoora dan membopongnya menuju ke dalam rumah. Di belakang Taehyung, ada Yoongi yang mengikuti mereka.
Yoora melingkarkan tangannya di leher Taehyung sebagai pegangan meski matanya sudah terpejam. Laki-laki itu berjalan sehalus mungkin agar Yoora tak terbangun, dan meletakkannya dengan perlahan ke tempat tidur, menguraikan tangan Yoora juga sama pelannya dari lehernya.
"Temani," kata Yoora dengan mata terpejam. Dia menarik lengan Taehyung yang hendak meninggalkanya.
Taehyung tersenyum manis mendengar keinginan Yoora. Dia mengusap pelan kening Yoora dan menyingkirkan beberapa anak rambut yang ada di wajah gadisnya. Bibir Yoora cemberut, kesal karena Taehyung yang masih tidak mendekat padanya.
Taehyung mengecup kening Yoora dengan sayang. Dia mendekat pada Yoora, meletakkan lengannya di bawah kepala Yoora. Menjadikan lengannya sebagai bantal bagi Yoora.
Taehyung mendekap Yoora erat. Yoora kini tersenyum saat merasakan hangat tubuh Taehyung yang memeluknya. Juga aroma tubuh laki-laki yang tak dia sadari sudah dia rindukan dua hari terakhir ini.
"Tidur yang nyenyak ya, Sayang," bisik Taehyung pelan. Yoora sepertinya sudah berada di alam mimpinya dan meninggalkan Taehyung sendirian.
Rasa nyaman juga menjalar dalam benak Taehyung saat Yoora berada dalam pelukannya. Serasa semua beban pikirannya hilang untuk saat ini. Keinginan egoisnya, waktu berhenti sekarang. Saat dunianya bernama Kim Yoora ada dalam dekapannya.
Bayangan seseorang yang terlihat dari jendela kamar mengusik perhatian Taehyung. Membuatnya bertanya kenapa laki-laki itu berkeliaran di luar sana sendirian selarut ini.
Dengan sangat hati-hati, Taehyung melepaskan tangan Yoora yang menggenggam erat kaos bagian depan miliknya. Yoora bergerak sedikit saat tidurnya terusik, namun kembali tidur pulas seperti sebelumnya.
"Hyung," panggil Taehyung. Dia ikut mengambil tempat untuk duduk di sebelah Yoongi yang menatap langit malam berbintang.
"Hmm?" jawab Yoongi tanpa mengalihkan pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...