Lima tahun kemudian ....
Langkah kecil berderet terdengar di seluruh rumah mungil yang memang selalu ramai ini. Dua bocah yang hanya mengenakan handuk di tubuhnya dengan air masih menetes di tubuh mereka sedang berlarian ke sana ke mari sambil tertawa kecil. Mempermainkan seseorang yang sudah terlihat lelah karena keduanya.
Seseorang yang tak lain adalah appa mereka, akhirnya memilih untuk duduk di ruang tengah dengan nafas terengah-engah karena harus mengejar mereka setelah selesai dari acara mandi sore.
Mereka selalu saja kabur ketika akan dipakaikan baju atau yang lainnya. Menyenangkan bagi si kembar menggoda appanya hingga akan menangis menghadapi keduanya. Tapi hari ini Taehyung tidak boleh menyerah begitu saja karena mereka bertiga akan berencana pergi ke acara penting perusahaan. Jadi Taehyung harus memastikan anak-anaknya berpenampilan baik dan terlihat menakjubkan dihadapan orang-orang. Tapi malah seperti ini jadinya. Selalu.
Taehyung yang sedang kelimpungan sendirian tak bisa meminta bantuan orang lain, karena di rumah ini memang tidak ada pembantu yang menjaga mereka dua puluh empat jam.
Ahjumma hanya datang saat Taehyung bekerja saja untuk membersihkan rumah dan menjaga si kembar. Dan bila Taehyung berada di rumah, hanya ada dia dan anak-anak.
Itu keputusannya sendiri memang, karena Taehyung yang tak mau anak-anaknya jauh darinya walau dirinya sendiri sangat sibuk dengan pekerjaan di kantor. Tapi kelakukan mereka ini memang terkadang sulit diatur. Usil lebih tepatnya. Entah turunan siapa itu.
"Appa, ayo tangkap aku," kata Hyun Ae, putri Taehyung dengan senyum lebarnya. Sengaja menggoda Taehyung.
"Appa ayo sini," kata Hyun Jae yang bersembunyi di bawah meja makan. Astaga mereka ini ya, tidak lihat Taehyung sudah serasa jadi lansia karena kelakuan mereka memang.
Si kembar Hyun belum selesai untuk membuat Taehyung lelah dengan berlarian ke sana ke mari. Dengan berbagai macam usaha, akhirnya Taehyung berhasil menangkap satu per satu dan bergantian memakaikan baju pada keduanya.
Tapi saat akan menata rambut mereka, kembali si kembar kabur dengan cepat. Licin bagai belut mereka ini.
Rambut putri Ahn Taehyung masih belum disisir dan tergerai begitu saja. Sedangkan Hyun Jae, rambutnya mirip landak yang durinya menjulang ke atas.
"Kita akan terlambat. Ayo ke sini," rengek Taehyung. Dia sendiri belum bersiap padahal. Karena anak-anak yang utama jadi dia adalah urutan terakhir untuk masalah ini.
"Tidak mau," jawab mereka kompak.
Taehyung mau menangis saja rasanya. Ini belum kalau mereka nanti akan masuk sekolah. Bisa menjadi drama berepisode panjang setiap harinya.
Yang bangun kesiangan, mandi malah main air, barang-barang yang berceceran dan malah hilang saat dibutuhkan. Atau saat mereka yang tidak mau pakai seragam lalu ketinggalan bus sekolah. Mungkin seperti itulah. Dan Taehyung harusnya bersiap secara mental dan fisik menghadapi masa depan yang pasti akan terjadi padanya itu.
"Baiklah. Kalian mau di rumah saja berarti kan?"
"Ehm?" gumam mereka berdua bersamaan dengan kening berkerut. Mata mereka sedikit membulat karena ucapan Taehyung.
"Appa mau pergi ke pesta sendiri kalau begitu. Menari di sana dan makan es cream yang banyak."
"Ada ice cream?" tanya Hyun Ae begitu tertarik ketika makanan kesukaannya disebut.
"Tentu saja. Tapi karena kalian tidak mau ikut, maka appa yang akan menghabiskan."
Dua buntalan kapas itu diam dengan mata mulai berair. Mungkin mereka membayangkan appa sedang makan makanan kesukaan mereka tanpa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...