"Mau main petak umpet sampai kapan?" tanya Ra-On gemas.
"Siapa?" tanya Yoora kembali.
"Kau tentu saja. Kim Yoo .. Ra," ucap Ra-On dengan wajah kesalnya sampai dia harus mengeja nama sahabatnya ini.
"Sampai ... Aku menemukan yang kucari."
"Yoora, jawab aku."
"Hmm?"
"Kau masih mencintainya?"
"Siapa?" tanya Yoora dingin.
"Ahn Taehyung. Kau masih mencintainya?"
"Tidak. Kau tahu itu. Aku tidak pernah menyukainya. Apalagi sampai mencintainya. Sama sekali tidak pernah."
"Aku ingin memukul kepalamu walau hanya sekali saja," kata Ra-On sembari mengusap belakang kepala Yoora.
"Akan kulaporkan pada orang-orang kalau idol mereka telah merencanakan melakukan tindakan kekerasan. Hukumannya lumayan berat kan?" kata Yoora dengan senyuman manis.
"Kau dan Yoongi sangat mirip dalam hal ini."
"Maksudmu? Pintar berkelit?"
Ra-On menggeleng sambil memainkan rambut panjang Yoora. Menakutkan. Macam perampok yang mau menggorok leher korbannya. Yoora bahkan bergidik ngeri saat melihat wanita satu ini melakukannya.
"Aku tidak pernah bisa mengerti kenapa kalian berdua berpikir meninggalkan orang yang jelas-jelas mencintai kalian adalah cara untuk melindunginya. Kenapa tidak berusaha berjuang bersama saja?" kata Ra-On.
"Aku berbeda dari suamimu itu."
"Yah, benar. Bedanya Yoongi tidak bisa pergi jauh dariku. Karena itulah dia kembali padaku. Sedangkan kau bisa menjauh sesukamu dari Taehyung. Dan dia merasa tidak punya hak untuk mengejarmu. Tapi ... mau sampai kapan kau begini? Tidak lelah?"
"Aku sudah bilang kalau aku tidak punya perasaan apa pun padanya."
"Kau bisa membohongi orang lain. Tapi tidak denganku," sergah Ra-On dengan wajah seriusnya.
"Untuk apa aku berbohong padamu? Hanya membuang energi saja."
"Kau tidak sadar dengan perasaanmu sendiri? Atau kau jadi bodoh setelah tertimpa besi itu? Padahal yang kena bahumu. Tapi otakmu ikutan bergeser sepertinya. Kalau hari itu Taehyung tahu kau terluka, kurasa dia tidak akan pernah setuju dengan keputusanmu untuk meninggalkannya. Orang itu ... Sangat mencintaimu."
"Dari mana kau tahu? Memangnya dia pernah mengatakannya padamu?" kata Yoora malas.
"Terlihat jelas dari matanya," jawab Ra-On cepat dan yakin.
"..."
Yoora membuang muka. Menjauh dari Ra-On hanya agar wanita yang tengah hamil muda itu tak melihat perubahan ekspresi wajah Yoora.
"Aku bisa membayangkan dia akan mencoba bernegosiasi agar tetap bisa berada disisimu kalau tahu kau cedera seberat itu. Lalu, dia akan menemanimu sampai masa penyembuhanmu selesai dengan alasan tidak ada seorang pun yang akan menjagamu selain dia."
"Kau sedang buat cerita drama?"
"Aku yakin dia akan bersikap sangat protektif padamu. Tidak akan membiarkan kakimu menyentuh lantai. Rela menggendongmu ke mana pun kau ingin pergi. Bahkan dia akan merelakan waktunya hanya untuk membantumu di rumah. Atau malah dia membawamu ke rumahnya, di mana ada begitu banyak pelayannya yang juga akan memperhatikanmu hingga kau tidak kekurangan apa pun," lanjut Ra-On tak peduli dengan komentar Yoora.
Yoora menanggapinya dengan dengusan jengah. Sudahlah. Terserah dengan jalan pikiran gila Kwon Ra-On, dari pada dia harus mengeluarkan energi lebih untuk membantahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...