Rumah kaca yang berisi berbagai macam bunga dan tanaman hias itu merupakan hasil karya dari ibu Taehyung selama bertahun-tahun. Satu permintaan yang dia ajukan pada kepala keluarga Ahn saat diharuskan menetap di sana. Terkurung dari dunia luar yang sebelumnya dia pikir adalah hal yang biasa, lalu berubah menjadi hal yang sangat mahal harganya.
Wanita muda nan cantik itu kehilangan cahayanya begitu menginjakkan kaki ke dalam keluarga Ahn. Direnggut oleh mereka yang menginginkan salah satu dari kerja kerasnya selama beberapa lama. Menutup kebebasannya dalam bicara dan bertindak. Dan dia tak bisa berbuat apa pun tak kala rantai yang melilitnya semakin kuat karena kehadiran kehidupan lain yang sedang tumbuh dalam dirinya kala itu.
Satu-satunya hal yang membantunya dalam bertahan di sangkar emas itu adalah kehadiran rumah kaca ini. Mengalihkan perhatiannya untuk merawat setiap tanaman yang tumbuh di rumah kaca miliknya. Walau sebelumnya dia tak punya pengalaman dalam berkebun dan malah sering membuat tanaman mati layu, kini dia bisa menebusnya dengan baik.
Tanaman cantik beraneka jenis dan warna itu masih tetap di sana meski pemiliknya sudah tiada selama bertahun-tahun. Taehyung yang memerintahkan orang-orangnya agar mau merawat taman ini selama ketidak hadirannya di Korea.
Namun sekarang semuanya tinggal kenangan. Ketika Taehyung tiba di sana, yang terlihat hanya warna orange serta merah yang membumbung tinggi ke angkasa.
Sudah ada dua mobil pemadam yang datang, namun mereka tak bisa segera mengendalikan kobaran si jago merah yang melahap semua yang dia temui.
"Kau jangan gila. Biar petugas pemadam kebakaran yang menanganinya dulu," teriak Namjoon sambil menarik tubuh Taehyung yang hendak mendekat ke sana.
"Tapi ... Tapi di sana ...."
Booom
Suara ledakan kedua terdengar begitu keras. Disusul kepulan asap bercampur api yang semakin besar. Para pemadam kebakaran segera menjaga jarak mereka dari sumber kejadian namun masih berusaha mengendalikan dengan air yang terus mereka arahkan ke sana.
Taehyung tertunduk lesu. Seandainya dia mati dalam waktu dekat, dia tak tahu harus mengatakan apa pada ibunya yang berada di alam baka sana. Dia sudah gagal menjaga apa yang dianggap berharga oleh mendiang ibunya.
"Selain tanaman, apa ada hal yang lain? Tidak mungkin terjadi ledakan sebesar ini kalau tidak ada bahan yang mudah meledak di dalamnya," ujar pemimpin pemadam pada Taehyung.
Taehyung menggelengkan kepalanya sebagai jawaban sementara.
"Bisa padamkan saja apinya?" kata Taehyung setengah memohon. Dia enggan bicara banyak hal dengan orang asing. Hanya berharap mereka segera menyingkirkan api yang sudah melahap habis semua jerih payah ibunya itu.
"Tutup semua pemberitaan. Jangan sampai ada yang tahu tentang ini," pesan Taehyung pada Namjoon dengan nada serius.
"Kau mau ke mana?!" teriak Namjoon pada punggung yang sama sekali tidak berhenti berjalan itu.
Ada rasa mengganjal pada Namjoon atas perintah Taehyung tadi. Kenapa masalah ini harus dia sembunyikan dari orang luar? Ini bukan masalah korupsi atau semacamnya, melainkan sebuah kecelakaan yang bisa terjadi di mana pun. Aneh.
"Sudahlah. Lebih baik dikerjakan dari pada dia semakin mengamuk nanti," gumam Namjoon sambil membetulkan letak kacamatanya.
Saat Namjoon menoleh ke arah garasi, Taehyung beserta mobilnya sudah tidak berada di sana. Laki-laki bermarga Ahn itu sudah sibuk dibalik kemudi dengan mata yang terus saja beralih antara jalan di depan dengan layar yang menampilkan beberapa nama yang coba dia hubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...