Pandangan Yoora tajam dan wajahnya menunjukkan betapa seriusnya dia dengan apa yang baru dia ucapkan. Sedangkan Taehyung masih tertegun tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Kau ... Menolakku?" tanya Taehyung sedikit terbata.
"Apa menolak cincin ini berarti menolakmu?" tanya Yoora yang kini sudah tersenyum.
Bahu Taehyung langsung jatuh. Dia sadar sudah dipermainkan lagi oleh wanita bermarga Kim ini.
"Noona ..."
"Apa?"
"Jantungku hampir keluar karenamu."
"Maka kau akan mati. Tunggu, ada bagusnya kalau itu terjadi. Aku tidak punya suami. Janda kaya lalu tinggal mencari laki-laki tampan lain. Indah sekali."
"Tega sekali kau."
"Kau lucu sih," ucap Yoora dengan suara tawa kecilnya. Sedangkan Taehyung berdecak kesal.
"Masih marah?" tanya Yoora yang sudah memeluk Taehyung dan mendongak menatap wajah suaminya.
Taehyung memang lebih tinggi beberapa centi dari Yoora. Tapi menurut Taehyung perbedaan tinggi mereka terasa pas baginya. Mudah untuk memeluk dan menangkap istrinya kalau nakal.
Taehyung membuang muka, tak mau melihat ke arah wanita yang menatapnya dengan mata membulat lucu ini. Yoora tak hilang akal. Dengan sedikit berjinjit, dia mencium pipi putih laki-laki yang mulai bersemu merah karena ulahnya itu.
"Awet juga ya marahnya," kata Yoora sambil menatap ke jakun Taehyung yang naik turun.
Mata Taehyung terbuka lebar ketika bibir lembut Yoora menyentuh lehernya. Terasa tersengat listrik seketika.
"Noona," panggil Taehyung dengan suara serak.
"Ya?"
"Hah ... Kau menang."
"Lalu kenapa tak mau melihatku?"
Taehyung berdehem beberapa kali untuk meredakan debaran jantungnya yang sedang berpesta sekarang.
"Malu?" tebak Yoora.
Taehyung tak mau kalah lagi. Meski dia yakin wajahnya masih semerah tomat matang, dia nekat memandang wajah Yoora yang tersenyum cerah padanya.
"Noona belum menjawabku," kata Taehyung mencoba kembali pada pembahasan awal mereka.
"Apa?"
"Mau menikah denganku? Bersamaku sampai nanti?"
"Nanti itu kapan? Lima menit lagi? Satu jam lagi?"
"Sampai nafas terakhir kita di dunia."
"Tapi aku tidak mau pakai cincin tadi."
"Kenapa? Kurang besar berliannya? Akan kuganti kalau noona tidak suka dengan ini." Yoora menggeleng.
"Cincin itu terlalu membebaniku. Kau tahu kan, aku tak suka dengan benda seperti itu."
Taehyung melipat bibirnya lagi. Tapi kini hampir menangis dia. Membuat Yoora terkejut dengan tingkahnya ini.
"Kupikir noona tak menyukaiku," ucap Taehyung yang sudah memeluk Yoora begitu erat.
"Bodoh," kata Yoora sambil memukul punggung Taehyung.
"Tapi kalau ini, noona mau kan?" tanya Taehyung sembari mengurai pelukan mereka.
Laki-laki ini mengeluarkan satu kotak lagi dari saku celananya. Kali ini berisikan dua buah cincin berwarna putih berbeda ukuran. Terdapat ukiran di setiap cincinnya yang menandakan hanya milik mereka berdua. Tentu saja tuan Ahn memesan khusus untuk barang sepenting ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...