Taehyung menatap sinis barisan laki-laki yang baru saja mendobrak pintu ruangan di mana Mi-Cha sedang terguncang mentalnya karena dirinya ini.
Seperti yang diperkirakan Taehyung sebelumnya, mereka ini tidak akan tinggal diam di tempat. Selama perjalanan menuju rumah ini, sebenarnya Taehyung sudah menyadari jika ada yang mengikuti dirinya.
Dan karena itulah, dia sengaja membingungkan mereka dengan memberi jarak lumayan lebar dan berkelit menggunakan sedikit kemampuan mengemudi yang selama ini tak pernah dia keluarkan. Yah ... Memamerkannya bukan hal yang salah kan?
Hasilnya? Tentu dia berhasil lepas dari pengawasan mereka, sehingga mampu memberinya waktu untuk melakukan pertunjukkan tadi. Tak percuma dia menyimpan semua itu hingga sekarang. Bom yang dia jatuhkan, mampu memukul mundur orang hingga tak berkutik.
Taehyung kini sedang mengendorkan dasi yang mengekang lehernya. Membuka dua buah kancing setelah itu sebelum tersenyum tanpa rasa bersalah pada para lelaki yang kini hampir memenuhi setengah dari luas ruangan.
"Ada yang bisa kubantu, Tuan-tuan?" katanya begitu ramah.
Para pengawal itu malah terlihat geram dengan sikap santai yang ditunjukkan oleh Taehyung. Terlebih lagi, mereka melihat sendiri kondisi nona besar yang kesadarannya seakan berada di alam lain saat ini.
Dan tanpa perintah siapa pun, mereka mulai menyerang pemilik marga Ahn itu. Berbeda dari sebelumnya, kali ini dia tak diam.
Tubuh Taehyung dengan mudah menghindari setiap pukulan yang mendatanginya. Langkah laki-laki ini juga begitu ringan saat menendang wajah semua lawan yang mendekat hingga mereka terjatuh dengan darah mengalir dari hidung serta mulut.
Serangan mereka tak segera berhenti meski beberapa di antaranya sudah tak berkutik di lantai yang dingin. Mereka menang jumlah.
Tapi, mereka lupa. Saat ini yang berdiri dihadapan mereka adalah seorang laki-laki yang hampir kehilangan segalanya. Dia tak kenal takut lagi karena sudah tak memiliki apa pun.
Dia memukul mundur para pengawal yang jelas berbadan lebih besar darinya dengan serangan brutal. Begitu keras sampai tangannya sendiri terluka. Tapi rasa sakit itu sama sekali tidak dia rasakan. Seakan tubuhnya sudah mati rasa sekarang.
Taehyung hanya peduli untuk melenyapkan semua penghalang yang ada, serta sebagai pelampiasan segala kekesalan yang disebabkan Mi-Cha pada dirinya.
Semarah apa pun dia pada gadis itu, pantang baginya untuk memukul wanita. Apalagi kenyataan kalau Mi-Cha adalah mantan tunangan kakaknya, membuat dia enggan untuk merusak bagian fisik gadis itu. Serangan mental lebih dipilih Taehyung karena efeknya yang bertahan lama.
Jahat? Ya. Dia sadar kalau itu tindakan yang buruk. Tapi itu juga yang dia rasakan. Anggap saja mereka impas sekarang.
Badan Taehyung sedikit goyah ketika berdiri di antara tumpukan tubuh yang tumbang karena dirinya. Tapi dia belum selesai. Amarahnya belum mereda meski sudah menghajar orang sebanyak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...