"Selamat pagi," sambut Yoongi saat melihat Taehyung yang baru keluar dari kamarnya dengan rambut berantakan.
"Hyung? Kau melihat noona? Aku tidak bisa menemukannya di mana pun," ucap Taehyung seperti orang kebakaran jenggot.
Bagaimana dia tidak bingung kalau orang yang semalaman dia peluk, pagi ini tak ada lagi dalam dekapannya. Dan meski dia memanggil Yoora berkali-kali pun si pemilik nama tak juga muncul.
"Makanlah dulu sarapanmu," kata Yoongi sambil mengoleskan selai strawberry ke roti yang baru dia panggang.
"Hyung ..," kata Taehyung lagi kini dengan hentakan kaki layaknya anak kecil meminta permen.
"Makanlah. Kau perlu itu untuk berpikir," balas Yoongi santai.
Taehyung mendengus. Dia lalu meraih ponselnya dan mulai sibuk dengan itu. Laki-laki ini mencoba menghubungi kekasihnya yang tiba-tiba saja menghilang bagai asap itu. Apa ini bentuk balas dendam Yoora karena Taehyung sudah meninggalkannya kemarin? Kalau iya, ini sama sekali tidak lucu.
"Ponselnya mati," keluh Taehyung setelah beberapa kali mencoba.
"Ra-On ssi juga tidak ada. Mereka berdua ke mana? Dan bagaimana bisa hyung sama sekali tidak mengkhawatirkannya?" cerosos Taehyung setengah kesal. Yoongi hanya menanggapi dengan mengangkat bahu sambil menyesap kopi Americano kesukaannya.
Taehyung memukul keningnya sendiri. Dia sudah kelabakan seperti ini, tapi Yoongi malah bersikap sangat santai seakan hal ini bukanlah hal yang luar biasa. Atau mungkin dia sudah kenyang dengan kelakuan duo gila itu.
"Hyung ...," rengek Taehyung lagi.
"Hmm?" jawab Yoongi masih dengan wajah tenangnya.
Taehyung benar-benar tak habis pikir dengan yang dilakukan seniornya ini. Terbuat dari apa hatinya? Es atau batu? Entahlah. Yang jelas ketenangan luar biasa dari Yoongi malah membuat Taehyung gemas sendiri.
Dia lalu bolak balik memeriksa kembali semua ruangan, barang kali ada tempat yang tadi terlewat olehnya. Tapi hasilnya tetap nihil. Taehyung bahkan pergi ke depan rumah dan bertanya pada beberapa orang yang biasanya ada di sekitar rumah apa melihat kehadiran Yoora atau tidak.
Hasilnya sama. Tak ada yang tahu keberadaan gadisnya. Seakan Yoora benar-benar ditelan bumi. Tak ada bekas sama sekali. Dengan langkah gontai, Taehyung kembali masuk ke dalam rumah sambil menyeret kakinya.
Mata Taehyung membulat saat mendengar suara yang tak asing baginya. Buru-buru dia menuju ke dapur tempat di mana terakhir kali Yoongi tadi berada.
"Kau dari mana?" tanya Yoora dengan senyuman pada Taehyung yang hampir menangis.
"Noona yang dari mana? Kenapa tidak bisa kuhubungi? Kenapa tidak bilang apa-apa padaku?" rentet Taehyung sambil memeluk Yoora dengan erat.
Wajah Yoora berubah bingung karena tingkah Taehyung. Bahkan laki-laki satu ini tidak mau melepas pelukannya meski Yoora berusaha mendorongnya.
"Kau tidak bilang padanya kami pergi ke mana?" tanya Yoora pada Yoongi. Laki-laki itu menggeleng pelan.
"Malas," jawab Yoongi santai sambil bersedekap dengan mata tertuju pada Ra-On yang duduk di sebelahnya. Senyuman tipis Yoongi muncul melihat kelakukan kekasihnya yang sibuk dengan buah hasil jarahan tanpa memperdulikan Yoongi yang sejak tadi memperhatikannya.
Yoora mengerti sekarang. Taehyung mengira Yoora meninggalkannya begitu saja dan mencari dirinya sepagi ini. Pantas saja laki-laki tampan ini tak mau melepaskan Yoora barang sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...