14

541 89 23
                                    

#Warning#

Rapat direksi memang terkenal dengan kekejamannya. Membabat habis bagi yang tidak punya kekuatan dan kekuasaan.

Ini bukan pertama kalinya Taehyung menghadiri rapat macam ini. Namun ini pertama kalinya, dirinyalah yang menjadi pusat sebuah rapat sebesar ini. Semua orang yang memiliki saham di perusahaan, berkumpul untuk membahas tentang pantas tidaknya Taehyung tetap berada di posisinya sekarang.

Beberapa suara sumbang terdengar begitu pembahasan mencapai inti acara. Mereka yang tak mendukung Taehyung memberikan bukti buruknya pekerjaan yang dilakukan taehyung selama ini. Padahal itu data rekayasa. Taehyung sangat tenang setiap ada pisau yang mencoba menyentuhnya. Dan saat pisau itu gagal menggoresnya, Taehyung bersorak dalam diam.

"Yoora," panggil Taehyung pada satu-satunya orang yang berada di sisinya.

Sekretarisnya ini dengan sigap menyalakan monitor dan beberapa karyawan yang juga hadir membagikan lembaran berisi pencapaian apa saja yang berhasil diraih Taehyung dalam kurun waktu dua bulan bekerja menjadi presdir.

Saat Yoora membeberkan peningkatan keuntungan, banyak di antara direksi yang membuang muka dan tak mau mendengarkan gadis itu. Dan saat Taehyung mengambil alih, mereka segera membatu di tempat. Sedikitnya, Taehyung membahas tentang penggelapan dana yang terjadi. Meski tidak secara gamblang itu sudah seperti pukulan mematikan bagi yang melakukan.

"Pemungutan suara akan segera dimulai."

Suara kecil namun berdengung terdengar kembali. Mereka sesekali mencuri pandang pada Taehyung dan perwakilan keluarga Jung yang juga ikut serta.

"Rapat akan dijeda selama tiga puluh menit."

Taehyung mengetukkan kepalanya ke meja beberapa kali sembari menunggu hasil di ruangannya. Jelas dia cemas, karena itu dia memilih berada di tempatnya ketimbang berkumpul dengan para direksi lainnya. Malas harus memakai topengnya seharian.

"Kalau kurang keras perlu saya bawakan tongkat bisbol? Kebetulan saya tahu cara memukul dengan tepat sasaran," ucap Yoora.

"Kau benar-benar tidak bisa bersikap baik padaku?"

"Sebagai bawahan? Tidak."

"Lalu sebagai noona?"

"Akan kupikirkan saat bertemu dengan anak kecil itu nanti."

Taehyung tersenyum. Paling tidak ada satu tempat yang bisa dia datangi setelah semua ini. Dan Yoora bersedia menerima anak kecil dalam diri Taehyung saat hanya tinggal mereka berdua saja nanti.

"Presdir, harap kembali ke ruang rapat," kata Yoora setelah menerima telefon.

Semua orang di ruangan berwajah tegang. Tak ada seorang pun yang menyambut kedatangan Taehyung meski dia berpangkat Presdir. Meski begitu, hasilnya tentu tidak jauh dari perkiraan semuanya. Taehyung tetap menjadi presdir sampai rapat direksi lagi enam bulan lagi. Hasil ini tak lepas dari dukungan keluarga Jung yang memang sangat berpengaruh, dan Taehyung berterima kasih akan hal itu.

"Rasanya seperti menjadi trainee idol yang harus menghadapi ujian bulanan," ucap Taehyung setelah menjatuhkan diri ke sofa di ruangannya.

"Ada satu rapat nanti malam. Dengan ..."

"Kau saja yang urus. Aku ingin tidur setelah ini," potong Taehyung dengan mata terpejam. Dia benar-benar lelah sekarang.

"Baik, Presdir."

Taehyung benar-benar terlelap dalam mimpinya sesore ini. Membiarkan Yoora mengatasi semua berkas seperti biasanya dan beberapa pertemuan yang diwakilkan pada Yoora seperti yang diperintahkan Taehyung.  Dan akhirnya, tinggal datang ke rapat terakhir maka semuanya selesai.

INNER CHILD (✔️Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang