Seorang laki-laki berpakaian formal terlihat turun dari mobil yang baru berhenti di depan sebuah rumah mewah bercat putih yang terlihat kokoh dari luar ini. Dia merapikan jas hitamnya sebelum pergi menemui seseorang.
Laki-laki itu berjalan dengan santai namun penuh keyakinan di setiap langkah yang dia lewati. Di tangan kanannya ada sebuket mawar berwarna kuning dan hijau yang ditata cantik oleh sang florist. Persembahan untuk si pemilik rumah.
Sorot matanya tajam, namun senyuman manis terus dia pasang di wajah tampannya. Bahkan dia tersenyum hingga matanya tinggal segaris saat berhadapan dengan dua orang penjaga berbadan besar di depan pintu masuk.
Seorang di antara keduanya maju untuk memeriksa semua kantong dan tubuh laki-laki ini dengan teliti. Berjaga-jaga kalau tamunya ini membawa senjata yang bisa mengancam nyawa si pemilik rumah.
Dia memiringkan sedikit kepalanya ke kiri. Seakan menggoda si penjaga karena tak bisa menemukan apa pun pada dirinya. Karena dia memang tak membawa apa pun kecuali dirinya sendiri.
"Silahkan masuk," kata si penjaga sembari membukakan pintu.
Suara sepatu hitam yang menyapa lantai keramik terdengar nyaring saat dia melangkah menuju ke seseorang yang terlihat menunggu kedatangannya di sana.
Seorang wanita sedang duduk manis di ruang tamu dengan gaun putih panjangnya. Rambut hitam legamnya dia urai tanpa menutupi wajah cantiknya. Terlihat menawan perpaduan warna hitam dan putih yang dia tunjukkan ke siapa pun yang melihat.
Laki-laki itu semakin cerah wajahnya menemukan apa yang dia cari. Terlebih kedatangannya memang dinantikan olehnya.
"Untukmu, Sayang," ucap Taehyung sembari memberikan buket bunga yang dia bawa pada Mi-Cha.
Gadis ini memeluk erat buket itu selayaknya barang berharga. Tak lupa tentu saja senyuman manis dia berikan sebagai tanda terima kasih pada sang kekasih.
Taehyung membelai kepala Mi-Cha dengan lembut, lalu mengecup keningnya lumayan lama hingga semburat merah terlihat jelas di kedua pipi Mi-Cha. Sudah tak perlu ditanya bagaimana perasaannya saat ini. Bahagia yang membuncah sampai dia tak tahu ini nyata atau tidak.
"Akhirnya kita bersama, Tae. Hanya ada kau dan aku."
"Iya, Sayang."
Taehyung setengah berjongkok di samping kursi tempat Mi-Cha duduk, dia lalu menggenggam tangan kecil milik gadis ini dengan erat. Begitu pula sebaliknya. Laki-laki itu juga mencium punggung tangan gadis yang tak hentinya tersenyum ini sambil menatapnya dalam.
"Mau jalan-jalan? Ada yang ingin kutunjukkan padamu," kata Taehyung dengan suara rendah.
"Apa?"
"Kau akan tahu begitu sampai. Aku menyiapkannya hanya untukmu."
"Hanya untukku?" tanya Mi-Cha dengan mata berbinar.
"Tentu saja."
Mi-Cha melompat dari duduknya segera. Dia lalu menarik tangan Taehyung agar mau berdiri dan secepatnya pergi ke tempat yang dibicarakan Taehyung tadi.
"Oh. Lihat. Kita sangat serasi bukan?" ucap Mi-Cha saat mereka berdua melewati sebuah cermin besar yang terpajang di sana.
Di cermin yang memperlihatkan pantulan keduanya, memang menunjukkan betapa mempesona kedua orang yang berdiri berdampingan ini. Keduanya memang tampak mempesona dengan kharisma masing-masing.
Sama-sama cantik dan tampan. Belum lagi mereka memakai pakaian dengan warna saling melengkapi. Semakin membuat pancaran yang tak akan dicela orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...