18

505 91 33
                                    

Taehyung menunduk. Dia memainkan jarinya sendiri dengan takut. Tubuhnya sedikit menjauh dari Yoora. Wajahnya terlihat tak nyaman dan cemas. Rahasia terbesarnya berhasil diketahui orang lain. Dan lebih mengenaskannya lagi, orang itu adalah Yoora.

"Tidak mau cerita juga tidak apa-apa. Aku tidak memaksa. Itu hakmu. Hanya ... Bila kau ingin mengatakan apa pun, aku ada," ujar Yoora setelah mereka sama-sama terdiam cukup lama.

Taehyung menghela nafas pelan-pelan namun terasa berat baginya. Dia tampak tak yakin dengan apa yang akan dia katakan. Namun Yoora tak terlihat seperti orang yang menghakimi atau memandang aneh dirinya. Sedikit bisa membuat Taehyung tenang akan kehadiran gadis ini di sampingnya.

"Boleh ... Usap kepalaku?" tanya Taehyung tiba-tiba dengan mata sendu dan suara bergetar.

Taehyung tak memaksa. Tapi mendengar suaranya, Yoora jadi luluh. Ada keputus asaan dan kesedihan mendalam di suara itu.

"Kemarilah," kata Yoora lembut.

Beruang besar ini lalu memeluk tubuh mungil milik Yoora dari belakang. Kepalanya dia letakkan ke bahu Yoora, dan tangan gadis itu mengusap kepala yang bersandar padanya itu perlahan. Taehyung merasa nyaman. Meski dia yang memeluk Yoora tapi batinnya lah yang dipeluk Yoora.

"Dulu ... Eommaku sering melakukan ini. Setiap kali aku tidak bisa tidur atau sedang saat sedang bersamanya, eomma selalu mengusap kepalaku. Dan ketika kami pergi atau berjalan ke mana pun, tangannya selalu menggenggamku erat. Meski ketika masuk SMA aku mulai tidak menyukainya karena malu diperhatikan orang-orang, eomma tetap bersikeras melakukannya."

"..."

"Lalu ... Saat eomma pergi, tidak ada lagi yang mau mengusap kepalaku. Mereka yang datang hanya menepuk bahuku seakan meletakkan batu sangat berat yang tak sanggup kubawa itu ke pundak. Tidak ada yang mengatakan semua akan baik-baik saja atau menanyakan kabarku bagaimana. Semua ... meninggalkanku begitu saja."

"..."

"Entah sejak kapan, aku tidak suka saat  seseorang menyentuhku. Baik itu tangan atau bagian tubuh yang lain. Ah ... Terutama kepala. Aku sangat tidak suka. Ada rasa tak nyaman dan menjadikanku waspada pada sesuatu. Meski aku sekarang sudah bisa mengatasinya dan bersikap layaknya orang normal pada umumnya, tapi tetap saja, aku tidak suka."

"Kau tidak bisa bersentuhan dengan wanita saja kan?" tanya Yoora. Taehyung mengangguk. Tangannya yang melingkar ke pinggang Yoora, sedikit dia eratkan. Membuat gadis itu semakin mendekat padanya.

"Karena aku tidak mau sentuhan eomma hilang dariku. Tidak ada yang bisa menggantikan eomma. "

"Karena itu pula ada rumor kalau kau adalah gay. Kau tahu itu?"

"Tahu. Dan aku tidak peduli. Mereka tak tahu tentangku dan hanya bicara omong kosong di belakangku. Tak penting bagaimana orang lain menilai. Yang penting bagiku sekarang adalan cara pandang noona terhadapku."

"Kenapa kau memperbolehkanku melakukannya?"

"Karena ini noona. Aku tidak tahu sejak kapan, tapi saat menyentuhmu rasanya seperti eomma yang melakukannya."

"Begitukah? Aku tidak sebaik ibumu asal kau tahu saja."

"Bagiku, noona yang terbaik. Tapi kapan kau tahu?" tanya Taehyung sambil melepaskan pelukannya dan menoleh ke arah Yoora.

Bibir Yoora sedikit terlipat, dia seakan sedang berpikir keras sambil memainkan kedua alisnya naik turun. Yoora mengalihkan tangannya dari kepala Taehyung ke pipi kanan laki-laki yang menatapnya lekat ini dan mengusapnya sama seperti sebelumnya.

INNER CHILD (✔️Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang