Yoora menerjang apa pun yang ada dihadapannya sepulang dari rapat di luar kantor hari ini. Kakinya melangkah panjang demi mengurangi jarak dengan cepat sambul memegang ponsel di tangannya. Wajah cantik itu berubah cemas dan marah menjadi satu.
Entah kenapa bahkan rasanya dia ingin mengamuk pada lift yang terasa sangat lamban hari ini. Mau terbang saja dia.
Sebenarnya bukan hanya Yoora yang seperti kebakaran jenggot sekarang. Hampir semua karyawan kantor ini juga merasakannya.
Bisik-bisik sambil saling menunjukkan ponsel seraya beraut wajah cemas sama dengan Yoora tampak di berbagai tempat.
Kabar mengejutkan yang sanggup membuat seorang Kim Yoora meletakkan sendok yang hampir masuk ke mulutnya saking tak percayanya.
"Presdir," ucap Yoora dengan cepat begitu menemukan sosok laki-laki itu di ruangannya.
"Pelajari materi ini. Kita ke ruang rapat sekarang," kata Taehyung tanpa memberi kesempatan Yoora bicara.
Gadis itu sedikit kebingungan dengan beberapa laporan yang baru dia dapatkan ini. Tidak ada waktu baginya untuk bertanya lebih jauh lagi.
"Ini ..."
"Nanti. Nanti kita bicara ya. Ada yang harus segera diurus," ujar Taehyung dengan senyuman manisnya pada Yoora seakan menjawab rasa cemasnya. Yoora tahu ada yang tidak beres. Lagi-lagi laki-laki ini menyembunyikan perasaannya.
"Baik," kata Yoora mantap.
Bagaimana pun posisinya saat ini adalah sekretaris Taehyung. Dia hanya bisa memberi saran tapi semua keputusan ada di tangan atasannya. Tidak ada alasan bagi Yoora membantah sekarang ini.
Taehyung memberi waktu pada Yoora kurang dari tiga puluh menit untuk mempelajari semuanya. Macam ujian dadakan dari guru ketika sekolah dulu.
Taehyung merapikan jas hitam yang dipakainya sebelum memasuki ruang rapat. Dibelakangnya, berdiri Kim Yoora yang sudah siap dengan segala konsekuensi karena berpihak pada Taehyung.
Seperti biasanya, para pemegang saham sudah sangat ribut begitu Taehyung muncul. Ruang rapat ini pun tak ubahnya seperti upacara persembahan. Dan tentunya jabatan Ahn Taehyung yang dipertaruhkan sekali lagi.
"Cepat sekali datangnya," kata Taehyung dengan senyuman manis pada mereka.
"Kita mulai saja rapatnya. Kau selalu saja membuat masalah."
"Benar. Ini terakhir kalinya kau duduk di sana."
Taehyung hanya bisa tersenyum mendengar mereka saling menyahut untuk menjatuhkan dirinya.
"Aku juga tidak senang berada di sini. Kalian tahu kenapa? Dari sini aku bisa melihat wajah kalian dengan sangat jelas. Mataku sakit," kata Taehyung yang sudah berubah serius.
"Kau jadi kurang ajar sekarang?!"
"Tidak. Aku hanya mengutarakan pendapat. Seperti halnya kalian."
"Orang macam dirimu memang tidak bisa dipercaya," balas salah satu dari mereka.
Taehyung tak menggubris. Dia lalu memberi isyarat pada Yoora untuk memulai presentasi. Yoora sedikit tak yakin, tapi menuruti juga perintah atasannya. Begitu layar menampilan slide, Taehyung yang bergerak maju.
"Kalian tahu ini apa? Ini adalah beberapa bukti transfer dengan nominal yang sangat fantasis bagiku. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah, asal dana ini. Ada yang bisa menebaknya?" kata Taehyung sebagai pembukaan.
"Tidak. Dan itu tak penting. Kami di sini mau membahas kau yang sudah memutuskan pertunangan dengan Mi-Cha."
Dan yang lain pun menyetujui pendapat itu. Tentu saja fakta kalau Taehyung mulai tahu tentang skandal mereka bertahun-tahun sama sekali tak menarik. Bahkan tak berguna sekarang. Kalau pun Taehyung berniat menyerang mereka dengan temuannya, dia sendiri yang akan mati di tangan para koleganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...