Hamparan rumput hijau yang tertata rapi di depan benda berbentuk persegi berwarna hitam, itu menyambut kedatangannya. Langkah perlahan yang meninggalkan suara rendah memasuki area pemakaman dengan sebuket bunga lily di tangannya.
Namun, kaki Taehyung terhenti sebelum sampai ke tujuan. Seseorang menarik semua perhatian dari diri Ahn Taehyung sekarang. Seorang wanita yang sedang duduk di depan sebuah nisan dengan pakaian serba hitam, senada dengan yang dikenakan Taehyung saat ini.
Wanita itu hanya melirik sekilas ketika tangan Taehyung meletakkan sebuket bunga yang dia bawa di nisan yang ada di sebelahnya. Lalu setelah itu, hening di antara mereka.
"Kenapa kau ke mari?" tanya Taehyung dengan mata tetap menatap nisan di depannya yang bertuliskan nama ibunya.
"Piknik," jawab Yoora yang bersikap sama dinginnya dengan Taehyung.
Hanya orang gila yang bisa piknik di pemakaman macam ini. Dan Yoora bukan tipe orang segila itu. Taehyung tahu Yoora hanya asal menjawabnya. Kedua orang ini lalu kembali saling diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sinar matahari mulai muncul setelah sekian lama bersembunyi di balik awan mendung sejak Yoora datang tadi. Seakan memaksa dia untuk segera beranjak dari duduk manisnya.
Tanpa mengucapkan apa pun lagi, Yoora meninggalkan Taehyung yang masih setia dengan diamnya. Berlalu begitu saja layaknya angin.
Yoora memilih duduk di samping mesin minuman yang ada di kantor administrasi pemakaman. Mendinginkan sejenak kepalanya yang memanas karena seseorang. Seseorang yang seharusnya bisa dia tebak akan ke mari hari ini. Dia hanya salah menentukan waktu kedatangan saja. Seharusnya lebih pagi, sebelum laki-laki itu.
"Baru tahun ini aku melihatmu di sini," ucap Taehyung yang tiba-tiba sudah duduk di sebelah Yoora.
Gadis itu sedikit terkejut akan kehadiran orang yang tak bersuara ketika datang ini, sampai gelas kertas yang dia bawa hampir jatuh. Untung dia masih bisa mencegahnya. Kalau tidak, dia mungkin akan malu karena dikira merasa salah tingkah karena laki-laki itu.
"Bukan urusanmu," jawab Yoora.
"Kau tak bertanya kenapa aku mengatakan itu?"
"Sekali lagi. Aku tak peduli."
Taehyung tersenyum kecut mendengar betapa dinginnya Yoora. Seakan Taehyung adalah hal tak berguna bagi gadis itu dan harus segera dienyahkan.
"Apa kau tahu kedua ibu kita saling mengenal?" tanya Taehyung yang berhasil membuat Yoora berbalik menatapnya dengan mata membulat.
"Kau tak tahu akan hal itu?" tanya Taehyung lagi.
"Maksudmu?" tanya Yoora berusaha tenang. Padahal jantungnya mulai berpacu karena Taehyung yang menyadari hal ini.
"Mereka saling kenal. Bahkan mungkin mereka berteman sejak lama."
"Dari mana kau tahu?"
"Foto."
KAMU SEDANG MEMBACA
INNER CHILD (✔️Completed✔️)
FanfictionJadi dewasa itu bagaimana? Sudahkah aku dewasa? Atau Hanya seorang anak kecil yang tersesat? Dua orang yang berbeda namun satu luka. Taehyung dan Yoora harus menyembuhkan masa lalu mereka untuk tahu arti dewasa yang sebenarnya. Luka yang dibawa oleh...