45

394 64 32
                                    

Bruuk

Satu pukulan tepat mengenai wajah tampan Kim Jungkook. Membuat sudut bibirnya berwarna merah dari darah yang keluar. Laki-laki bertubuh kekar nan sehat itu tengah bersimpuh dengan tangan terikat di belakang punggungnya. Wajahnya sudah babak belur, bahkan dia mulai kesulitan membuka mata kirinya karena merasa nyeri tiap kali dia mencoba berkedip.

"Lepaskan dia. Dia tak ada hubungannya dengan semua ini," ucap Taehyung yang berada di depan Jungkook. Dia juga sama saja, tangannya terikat di kursi yang dia duduki dengan dua orang yang berbadan besar di kanan kirinya menahan Taehyung agar tak kabur.

Mereka seakan sedang membuat sebuah pertunjukkan untuk Taehyung dengan pemeran utamanya adalah Jungkook. Ingin membuat sebuah trauma baru bagi Ahn Taehyung yang dipaksa melihat adik iparnya merenggang nyawa.

"Seharusnya dari awal kau tidak ikut campur dengan apa yang kami lakukan," ucap seseorang yang menarik rambut hitam Jungkook hingga dia meringis saking kuatnya jambakan yang dia rasakan.

"Urusan kalian denganku," kata Taehyung menahan marah.

"Kau salah besar. Urusan kami bukan denganmu. Tapi dengan Kim Yoora. Namun, karena yang ada di sini adalah adiknya. Mari kita lihat seberapa besar rasa kehilangan yang dirasakan kakaknya saat melihat mayat adik tercintanya ini digantung di papan iklan milik perusahaan kakeknya nanti."

Taehyung bereaksi dengan ucapan itu. Dia hendak berdiri namun ditahan kedua bahunya oleh dua orang yang ada di kanan kirinya ini.

Semuanya tidak seperti yang Taehyung rencanakan. Walau tidak semuanya dianggap gagal. Tadi, dia mendapatkan laporan kalau orang-orang dari perusahaan Jung akan melakukan sesuatu pada Yoora. Karena itu dia bergerak.

Berpura-pura jadi Yoora. Memakai outer miliknya dan pergi dengan Jungkook. Karena selama ini, Yoora hanya terlihat bersama dengan adiknya ini. Karena itu mereka pasti berpikir Yoora akan pergi dengannya.

"Kau pandai bertarung?" tanya Taehyung pada Jungkook yang sedang menyetir.

"Sedikit. Tapi tidak sehebat noona."

"Ha?"

"Kau tak tahu? Noona punya sabuk hitam taekwondo dan karate."

"Kalau kau?"

"Aku hanya punya sabuk hitam yang kupakai ini," ucap Jungkook sambil memamerkan sabuk miliknya.

"Aku serius. Kau bisa bertarung tidak?" tanya Taehyung setengah frustasi.

"Aku sempat berlatih tinju selama beberapa waktu."

"Paling tidak tubuhmu terbiasa menerima pukulan."

"Ada apa sebenarnya?"

"Mari bertahan hidup dan minum bersama nanti," kata Taehyung sambil meremas bahu Jungkook dengan pandangan mata ke arah depan.

Jungkook akhirnya mengerti apa yang dikatakan Taehyung. Saat ini mobil mereka diapit kanan kiri depan belakang oleh rombongan sirkus dari keluarga Jung. Terpaksa Jungkook mengikuti mau mereka kalau tak ingin situasi semakin buruk.

Taehyung tak bisa menghubungi polisi karena sekarang mereka tak melakukan apa pun dan hanya menggiring ke tempat lain. Dan sialnya, keputusan itu salah. Mereka berdua dibawa ke tempat yang sulit menangkap signal ponsel meski ada CCTV yang terlihat.

Keduanya dipaksa keluar dari mobil dan segera diikat kedua tangannya. Jungkook sempat melawan namun kalah jumlah dan terkapar begitu saja setelah punggungnya dihantam kayu besar. Hantaman yang cukup kuat sampai membuat kayu itu hancur berantakan.

INNER CHILD (✔️Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang