'Yoona-ah, kau jadi datang nanti siang 'kan?'
Yoona memulai jam istirahat dengan helaan napas. Dia lagi. Yoona menatap ponselnya bingung. Apa yang harus Yoona jawab? Kalau dirinya jawab iya, apa Yoona siap bertemu dengannya lagi? Kalau Yoona jawab tidak? Mungkin saja Yoona akan melewatkan sesuatu yang mungkin saja penting.
Oh iya, perkenalkan dahulu, dia Im Yoona, dua puluh tujuh tahun. Ya, Yoona tahu memang sudah tua. Ibunya hampir setiap hari mengingatkannya kalau Yoona ini sudah tua dan harus segera menikah. Ibunya terus mengingatkan tentang bahaya melahirkan diusia tua dan sebagainya. Puncaknya adalah tiga hari yang lalu saat ibunya tiba-tiba datang ke apartemennya dengan wajah sedih.
Ibunya bilang tetangga sebelah rumah mereka di Incheon akhirnya memiliki seorang cucu, yang kata ibunya sangat manis. Tiba-tiba ibunya sedih karena baru-baru ini Nyonya Kim yang seumuran dengan ibunya meninggal dunia karena serangan jantung dan ibunya khawatir tidak bisa melihat Yoona menikah dan mempunyai anak.
"Yoona-ah, kau tahu kan kalau ibu sudah tua? Apa kau tidak mau melihat ibu menggendong cucu? Apa kau tidak kasihan pada ibu? Menikahlah secepatnya ya?" Ibunya berkata dengan wajah sedih dan Yoona langsung menangis dan memeluk sang ibu.
Bukannya Yoona tidak mau menikah tapi, Yoona memang belum memiliki calon. Jangankan calon suami. Yoona bahkan tidak punya pacar. Terakhir kali Yoona punya pacar adalah sekitar... lima tahun yang lalu.
Astaga!
Yoona bahkan baru sadar sudah selama itu dirinya menyendiri. Mungkin memang karena Yoona terlalu sibuk dengan pekerjaannya sih. Walaupun Yoona bukan dari keluarga kaya, Yoona adalah gadis yang terbilang sukses. Dengan giat Yoona bekerja sampai dirinya bisa membeli sebuah apartemen bagus di Gangnam. Yoona berkerja sebagai seorang sekretaris di perusahaan besar bernama, Jaeguk Loey Corporation.
Perusahaan yang terkenal dan memiliki andil besar dalam industri pertelevisian Korea. Yoona adalah sekretaris direktur utama di perusahaan ini; Park Chanyeol. Pria yang masih berumur tiga puluh tahun dan sudah berhasil menjalankan perusahaan sebesar ini sejak dia muda.
Walaupun perusahaan ini adalah warisan ayahnya, yang memang sangat kaya, tetap saja memepertahankan perusahaan ini bukanlah hal yang mudah. Dia adalah pria yang baik. Dia bukan pria temprametal atau juga pria yang suka pergi ke bar hanya untuk meniduri seorang gadis.
Well, menurut Yoona sih. Setidaknya Chanyeol tidak pernah marah padanya selama tiga tahun Yoona berkerja di sini. Info tambahan, dia belum menikah. Yoona tidak tahu kenapa. Padahal dia adalah bujangan paling diincar di Seoul. Entahlah, ada banyak gosip tentang percintaannya tapi tidak ada yang berhasil ke jenjang pernikahan.
Dulu ada seorang wanita bernama Suzy yang dekat dengannya. Mereka sangat dekat bahkan Yoona dengar mereka akan menikah tapi yah… entahlah, sekarang mereka malah seperti orang yang tidak kenal. Mungkin mereka tidak cocok atau apalah.
Sebenarnya banyak sekali yang digosipkan dengannya. Namun, semuanya menghilang begitu saja. Dia juga sering dijodohkan dengan gadis-gadis cantik yang berbakat tapi, sepertinya tidak ada yang menarik perhatiannya. Malah karena perjodohannya selalu gagal, ada gosip kalau dia gay. Tapi menurut Yoona, Chanyeol bukan gay. Kalau dia gay sayang sekali. Pasti banyak gadis yang patah hati.
Selain itu banyak juga gadis yang takut akan tatapannya yang dingin dan datar. Chanyeol bukan pria ramah tapi bukan pria brengsek juga. Dia tidak terlalu sering menunjukan banyak emosi. Kebanyakan senyumnya hanyalah senyum formalitas yang terkesan sangat formal.
"Permisi…" Yoona mengintip dari balik pintu setelah mengetuknya. Tentu saja setelah mendapat izin untuk masuk.
Entah kenapa Yoona malah melangkah ke depan pintu ruangan bosnya. Sepertinya Yoona akan mengiyakan janji siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Short Series• [M]✔
Short Story[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first Hanya sekumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam berbagai genre. •Tidak untuk anak dibawah 17 tahun•