Walk to Remember 1

638 89 11
                                    

"150 ribu won sebulan, bagaimana?" Yoona berpikir sebentar.

Menimbang-nimbang uang yang ada di dompetnya agar cukup untuk biaya yang lainnya.

"Baiklah, ahjumma." Wanita paruh baya berstatus pemilik penyewaan flat sederhana tersenyum dan menyerahkan kunci pada gadis manis berambut cokelat madu yang menyewa flatnya.

"Ini kuncinya. Kau bisa menambahkan barang-barang di sana sesukamu, asalkan jangan merusak apapun. Jika ada kerusakan kau sendiri yang harus membiayai perbaikannya, mengerti?" Yoona mengangguk paham dan sedikit membungkuk saat bibi pemilik flat tersebut menepuk pundaknya dan berlalu pergi.

Yoona menghadap ke depan. Ke sebuah flat yang akan menjadi tempatnya bernaung sekarang. Dia memasukan kuncinya dan masuk ke dalam. Mendaratkan tubuh lelahnya ke sofa yang tersedia. Cukup empuk dan masih terlihat bagus. Syukurlah flat ini cukup rapih dan bersih. Jadi Yoona hanya perlu membersihkannya sedikit.

"Hahh aku harus segera mencari pekerjaan." Yoona segera beranjak dan mulai menata barang-barangnya yang tidak seberapa.

Drrrttt.

Yoona mengalihkan perhatiannya pada ponselnya yang bergetar.

"Yeobseyo eomma." Yoona menjawab telfon seraya memindahkan pakaiannya ke lemari.

"Ya aku sudah sampai. Ya aku tidak akan lupa mengatur pola makan, tak usah khawatir."

Gadis yang dianugerahi paras manis itu terdiam sebentar lalu menghela nafas mendengar ucapan ibunya di seberang telepon.

"Eomma, sudahlah jangan khawatir. Aku ke sini atas keinginanku sendiri. Lagipula kita harus segera mengumpulkan uang bukan? Eomma jangan menyalahkan diri sendiri. Eomma doakan saja aku. Sudah ya eomma, aku masih harus segera menata barang-barangku."

Sambungan telpon diputus.
Kalau dibiarkan ibunya akan terus-terusan berbicara panjang lebar yang intinya sama saja.

Im Yoona, seorang gadis biasa berumur 25 tahun yang berasal dari Busan kini memutuskan untuk pergi ke pusat kota Seoul untuk memperbaiki kehidupannya. Dulu keluarganya adalah keluarga yang berada. Cukup kaya. Tapi dua tahun belakangan ini usaha mereka mengalami rugi terus menerus dan akhirnya bangkrut.

Sekarang mereka masih memiliki beberapa hutang. Yoona membuat keputusan untuk pergi ke kota untuk mendapat pekerjaan dan membantu keluarganya. Dia tidak bisa begitu saja berdiam sendiri. Keluarganya sudah melarang, terutama ibunya yang bersikeras agar putrinya tidak pergi tapi Yoona cukup keras kepala.

Dan di sinilah dia. Berada di pusat kota dan menyewa flat sederhana sebagai tempat bernaung. Semoga saja keputusan yang diambilnya ini tepat dan bisa membawa hasil yang baik.

.
.
.

"Pekerjaan? Hmm, mungkin kau bisa mencoba di restoran Luminér. Mereka baru membuka cabang baru. Mungkin saja di sana ada lowongan."

Yoona menatap bibi pemilik flatnya dengan binar semangat. Sebagai pendatang baru, bibi itu menawarkan makan malam di rumahnya. Tentu saja Yoona tidak menolak. Obrolan mereka terus berlanjut hingga ke topik pekerjaan. Yoona menanyainya tentang lowongan pekerjaan.

"Luminér?"

"Ya. Tidak begitu jauh dari sini. Hanya perlu sekali naik bis lalu berjalan sebentar. Itu restoran terkenal. Pemiliknya masih muda tapi sudah sukses. Selain Luminér dia juga mengelola toko aksesoris bernama Beauty, lalu Flawless Fashion, dan kalau tidak salah dia juga ingin membuat usaha baru bernama Chocolate Kiss."

•Short Series• [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang