Hollaaa. Udah part 6 sih. Jadi selama 6 hari berturut turut loss update kan ya. Yukkss 50+ vote lagi buat next part.
.
.
.Hari pertama di Jepang, Chanyeol lalui dengan meninjau pembangunan resort mereka. Sesuai dengan tujuan mereka kemari. Sesampainya di Nagoya, mereka langsung berkunjung ke lokasi. Bahkan mereka belum sempat meletakkan koper mereka di hotel. Huh! Ini melelahkan.
“Sepertinya pembangunan berjalan lancar dan sesuai rencana,” Jongin berujar.
Chanyeol dan Siwon mengangguk setuju. Sejauh ini semua berjalan sesuai rencana. “Apa kita perlu merayakannya?”
Ah, Kim Jongin ini. Chanyeol tahu apa arti ‘merayakan’ untuknya. Minum-minum di klub malam ditemani gadis cantik dan sexy. Chanyeol sudah hafal otak mesumnya.
“Baiklah. Aku akan membuat reservasi makan malam nanti. Sekarang lebih baik kita ke hotel. Aku yakin kalian lelah.” Siwon memang pengertian sekali.
Sejak tadi rasanya badan Chanyeol mau remuk. Mereka sampai di Nagoya pukul sepuluh pagi. Perjalanan dari bandara menuju tempat ini membutuhkan waktu tiga jam. Kemudian mereka langsung berkeliling meninjau proyek. Mereka bahkan melewatkan makan siang. Dan Chanyeol juga belum sarapan karena dirinya bangun kesiangan. Sial sekali Chanyeol hari ini.
Chanyeol terbangun dari tidur lelapnya ketika mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya. Begitu sampai di hotel, Chanyeol langsung tertidur. Mengabaikan perutnya yang keroncongan minta diisi. Chanyeol tidak tidur dengan baik semalam. Dari beberapa malam sebelumnya lebih tepatnya. Dan kalian pasti tahu apa alasannya.
Melirik jam dinding yang melekat di sana, ternyata sudah pukul tujuh malam. Chanyeol tertidur selama tiga jam. Beranjak dari ranjang, Chanyeol membuka pintu kamar dan mendapati Kim Jongin berdiri di sana.
“Kau belum mandi?” Chanyeol menggeleng.
“Cepatlah mandi. Aku dan Siwon hyung menunggumu untuk makan malam di restoran hotel ini.” Chanyeol mengangguk kemudian Jongin pergi.
Dengan enggan, Chanyeol berjalan masuk ke kamar mandi. Chanyeol mulai merasakan perih di lambungnya. Terang saja, Chanyeol belum memasukan apapun ke dalam perutnya seharian ini. Melirik ponselnya, tidak ada satupun pesan di sana. Biasanya Yoona akan merecokinya dengan pesan-pesannya yang menyuruh Chanyeol untuk tidak telat makan. Walau kadang membuat Chanyeol jengkel karena itu berisik sekali. Memang benar, ya? Sesuatu kalau sudah tidak ada baru terasa lebih berharga.
Berjalan memasuki restoran di Hotel itu, Chanyeol mengenakan celana putih selutut yang dipadukan dengan t-shirt panjang berwarna biru. Mengedarkan pandangannya mencari Siwon dan Kim Jongin. Restoran ini ramai sekali. Jujur saja, Chanyeol tidak terlalu suka keramaian. Menoleh ke arah kanan, Chanyeol menemukan sesuatu yang ganjil di sana. Seorang gadis dengan rambut panjang sepunggung duduk memunggungi Chanyeol. Siluet itu tidak asing untuknya. Entah gila atau apa, Chanyeol merasa dia seperti—Yoona. Tidak mungkin, bukan? Siwon sendiri yang bilang kalau Yoona tidak mau ikut.
Chanyeol mengucek kedua matanya. Memastikan kalau penglihatannya itu salah. Chanyeol berani bersumpah. Dia mirip sekali dengan Yoona. Penasaran, Chanyeol berjalan mendekat ke arahnya. Baru beberapa langkah, Chanyeol berhenti saat gadis itu membalikan badannya. Seketika itu juga Chanyeol kecewa. Bukan. Dia bukan Im Yoona.
Nah, kan. Kau memang benar-benar sudah tidak waras, Park Chanyeol. Apa dalam otakmu itu hanya terisi nama Im Yoona. Sayangnya, jawabannya iya.
“Chanyeol-ah, mengapa melamun di sini?” Chanyeol menoleh ketika seseorang menepuk bahu kirinya. Seseorang yang ternyata adalah Kim Jongin. Apa Chanyeol terlihat bodoh saat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
•Short Series• [M]✔
Short Story[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first Hanya sekumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam berbagai genre. •Tidak untuk anak dibawah 17 tahun•