Hiraeth -9- End

598 84 7
                                    

Double up yaa sekalian♡
Tapi tetep jangan lupa votenya.
.
.
.

Yoona meraih ponselnya yang bergetar di dalam tas. Membuka pesan itu, Yoona tersenyum ternyata pesan itu dari Chanyeol. Pria itu bertanya apa dia sudah makan siang atau belum. Chanyeol berbeda 180 derajat dari sebelumnya. Seratus kali lebih perhatian. Sejak kapan aku bekerja bersama orang gila? Yoona melirik Seo Joon sebal. Kemarin kakaknya mengatainya orang gila. Sekarang Seo Joon juga.

“Park Chanyeol?" Yoona mengangguk.

"Dia benar-benar berubah?" tanya Seo Joon sarkatis. Dia masih sangsi dengan Chanyeol. Dia seratus kali lebih perhatian dari sebelumnya, ucap Yoona dengan bangganya.

"Hati-hati. Siapa tahu dia hanya memakai topeng saja." Seo Joon ini sinis sekali kalau membahas Chanyeol.

"Positive thinking, oppa." Seo Joon memasang wajah tidak sukanya.

"Soal kemarin, apa benar sebelumnya oppa menyuruh Chanyeol memutuskanku?" raut wajah Seo Joon berubah. Dengan ragu dia menganggukkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Aku benar bukan kalau Chanyeol hanya membuatmu terluka? Dia menyepelekanmu, Yoona."

"Aku mengerti. Oppa hanya ingin menjagaku." Yoona tersenyum tulus. Dia menyayangi pria di hadapannya ini sama seperti menyayangi kakaknya.

"Mau makan siang?" tawar Seo Joon. Tanpa berpikir Yoona menyetujui ajakan itu.

"Oppa yang bayar. Kajja!" Yoona menggamit lengan kiri Seo Joon dan menyeret pria itu ke kedai makanan yang berada tak jauh dari kantor. Tidak peduli pria yang diseretnya menggerutu sebal.

.
.
.

"Aku pulang!" Yoona berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah melepas sepatunya. Masih pukul enam sore. Yoona kira ayah dan kakaknya sudah pulang. Berjalan menuju dapur, gadis itu melihat sesuatu yang menarik perhatiannya di meja makan. Sebuah kotak besar berwarna perak dengan pita berwarna putih yang melilitnya. Mendekat, Yoona memandang penasaran bingkisan itu.

"Oppa, ini kotak apa? Untuk pacarmu ya?" Yoona berteriak memanggil Siwon. Dan tak berapa lama kemudian, pria itu menghampirinya.

"Itu untukmu. Seseorang mengirimkannya." Siwon meraih sebuah surat yang terselip di antara pita putih itu dan menyerahkannya pada Yoona.

Pakai itu nanti malam. Aku akan menjemputmu jam 7. Dandan yang cantik, My Yoong Yoong.

-Park Chanyeol-

Yoona tersenyum setelah membaca note itu. Buru-buru dia membuka kotak di hadapannya dan matanya berbinar melihat gaun berwarna perak dengan lengan kirinya yang terbuka. Terdapat aksen bunga di bahu kanannya. Cantik sekali.

"Dari Chanyeol?" tanya Siwon saat melihat adiknya tersenyum sambil memperhatikan gaun yang berasal dari kotak perak itu. Gaun itu cantik menurut Siwon.

"Chanyeol mengajakmu berkencan?"

"Tidak tahu. Dia hanya menyuruhku memakainya dan akan menjemputku jam tujuh."

Siwon melemaskan bahunya. "Gagal aku dapat teman pesta hari ini. Sebenarnya oppa mau mengajakmu, tapi sepertinya Chanyeol mendahului," gerutu Siwon.

"Pesta apa?"

"Kau tidak tahu? Pesta ulang tahun Heaven. Oppa juga diundang."

Jadi, perusahaan tempat Chanyeol bekerja mengadakan sebuah pesta besar untuk memperingati hari jadi mereka yang ke 25. Siwon dan Tuan Im jelas diundang. Tadinya Siwon berniat mengajak adiknya mengingat dirinya belum memiliki kekasih atau teman dekat. Dia lupa kalau adiknya itu sudah punya Park Chanyeol.

•Short Series• [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang