Hari sudah sore beranjak malam. Yoona menurunkan Nara yang berada di pangkuannya untuk merapihkan barang-barangnya karena ini sudah waktunya pulang.
"Eomma ayo pulang ke rumah. Nara ingin tidur di peluk eomma." Untuk kesekian kalinya Yoona melebarkan bola matanya mendengar permintaan Nara.
Pulang ke rumah? Rumah Nara dan Chanyeol? Bagaimana jika ternyata di sana ada istrinya Chanyeol?
"Tapi..." sebelum Yoona menyelesaikan ucapannya Chanyeol datang mendekat dan berbicara.
"Yoona-ssi, boleh aku meminta sesuatu darimu? Maukah kau menginap di rumahku untuk menemani Nara? Sepertinya Nara tidak akan melepaskanmu dengan mudah."
"Tapi sajangnim-"
"Panggil Chanyeol saja. Tolong jangan menolak. Kalau bukan untukku setidaknya ini untuk Nara." Kalau Chanyeol sendiri sudah memaksa Yoona tidak punya pilihan lain selain menyetujui. Lagipula dia tidak tega dengan Nara.
"Ba-baiklah..."
"Yes!" Nara berteriak kencang dan segera berlari ke arah mobil Chanyeol.
"Nara jangan berlari seperti itu!" Nara tidak mendengarkan, anak itu sangat senang hingga sesekali melompat gembira. Chanyeol terkekeh melihatnya.
"Emm... sajangnim-"
"Chanyeol. Panggil aku Chanyeol, Yoona." Rona merah kembali menjalari paras manis Yoona. Cara Chanyeol memanggilnya sungguh membuat berdebar.
"Chan-Chanyeol..."
"Hmm?"
"Itu... apa tidak apa-apa aku menginap di rumah anda? Apa istri anda mengijinkan?" untuk sesaat Yoona mendapati hazel Chanyeol melebar terkejut sebelum kembali seperti semula.
"Kau tidak usah memikirkan hal itu." Yoona ingin kembali bertanya saat Chanyeol membukakan pintu mobilnya.
"Silahkan masuk."
"Eomma ayo duduk dengan Nara." Nara menarik tangannya hingga ia terduduk di sebelahnya. Yoona menghela nafas. Mungkin perbincangan mengenai istri sangat sensitive untuk Chanyeol. Walaupun penasaran Yoona memutuskan untuk tidak bertanya kembali. Dan sore itu dia akan menginap di rumah Chanyeol.
.
.
.Rumah Chanyeol sangatlah besar dan megah. Para maid hilir mudik mempersiapkan segalanya. Chanyeol pasti benar-benar kaya. Yoona mandi bersama Nara, setelah itu mereka makan malam bersama dengan Chanyeol.
Malam semakin larut, Nara menguap tanda mengantuk."Ayo Yoona, kutunjukan kamar Nara. Kau bisa tidur di sana."
Yoona menurut. Berjalan di belakang Chanyeol menuju kamar Nara. Chanyeol membuka pintu dan segera membaringkan Nara yang mengusap matanya. Sepertinya anak ini sangat mengantuk.
"Selamat tidur, putri kesayangan appa. Mimpi indah." Chanyeol mencium kening Nara dan mengelus pipinya.
"Selamat tidur juga appa~" Chanyeol tersenyum.
"Yoona, kalau kau membutuhkan apapun panggil saja maid yang ada di sini." Yoona mengangguk pelan. Matanya terus memperhatikkan punggung Chanyeol yang menjauh dan kemudian tak terlihat saat pintu kembali ditutup.
"Eomma ayo tidur." Yoona naik ke atas tempat tidur Nara, berbaring di sebelahnya dan memeluk Nara.
"Ternyata begini rasanya dipeluk eomma saat tidur. Nara sangat suka. Pelukan eomma hangat. Eomma juga wangi." Yoona terkekeh. Mencium wajah Nara karena gemas.
"Eomma..."
"Apa sayang?"
"Ayo cerita." pintanya manis. Walaupun matanya sudah menutup tapi mulutnya terus saja mengoceh. Mirip Yoona sewaktu kecil dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Short Series• [M]✔
Short Story[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first Hanya sekumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam berbagai genre. •Tidak untuk anak dibawah 17 tahun•